AIRSPACE REVIEW – Drone yang dikembangkan di bawah program OBSS (Off-Board Sensing Station) XQ-67A dari General Atomics Aeronautical Systems Inc. (GA-ASI) sukses melakukan penerbangan pertamanya pada 29 Februari 2024.
Keberhasilan penerbangan perdana XQ-67A ini diungkapkan oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (Air Force Research Laboratory/AFRL) pada hari yang sama.
Program yang diselimuti kerahasiaan ini bertujuan untuk mengerahkan drone yang mampu memandu jet tempur dan mengirimkan informasi penting mengenai target dan ancaman kepada pilot.
Drone ini akan beroperasi lebih dulu dari jet tempur dan dikendalikan dari jarak jauh. GA-ASI sendiri masih enggan mengungkapkan informasi terkait spesifikasi dan kinerja dari XQ-67A ini.
Sementara itu, AFRL hanya mengungkapkan bahwa program ini merupakan evolusi dari inisiatif Low Cost Attritable Aircraft Technologies (LCAAT), yang telah dimulai pada tahun 2014.
Namun Angkatan Udara AS sedikit memberi bocoran mengenai program drone baru yang dikembangkan secara pararel dengan OBSS ini.
Disebut sebagai OBWS (Off-Board Weapon Station atau Stasiun Senjata Off-Board) yang wujudnya belum diperlihatkan.
Angkatan Udara AS membayangkan armada drone bersenjata baru yang dapat memenuhi berbagai peran seperti pembawa rudal, unit penginderaan, platform peperangan elektronik, dan umpan untuk menarik tembakan sistem pertahanan udara musuh.
Kedua program drone baru ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Angkatan Udara AS dengan memberikan solusi ekonomis, dibandingkan dengan pesawat tempur berawak. (RBS)