AIRSPACE REVIEW – Sistem antitank Rusia akan menerima peningkatan signifikan dengan pengembangan jenis amunisi baru 9M134 Bulat yang mampu menghancurkan kendaraan lapis baja modern.
Senjata ini dikembangkan oleh Biro Desain Instrumen Tula (KBP), bagian dari perusahaan induk High Precision Systems.
Perusahaan tengah mengerjakan rudal berpemandu ringan, 9M134, guna meningkatkan kemampuan sistem antitank yang ada.
Rudal baru ini dibedakan berdasarkan bobotnya yang ringan, sekitar empat kali lebih ringan dari rudal saat ini dalam keluarga Kornet.
Pengurangan bobot ini secara signifikan meningkatkan jumlah amunisi yang dapat dibawa oleh satu tim, sehingga meningkatkan reaktivitas dan mobilitas unit antitank di lapangan.
Namun, 9M134 Bulat tidak dirancang untuk menargetkan kendaraan lapis baja berat.
Sebaliknya, senjata ini dioptimalkan untuk menghancurkan target lapis baja ringan hingga medium yang dilengkapi dengan lapis baja reaktif.
Kekhususan ini membuatnya sangat cocok untuk lingkungan yang mengutamakan mobilitas dan kerahasiaan.
Secara teknis, rudal 9M134 dapat mencapai target hingga jarak 3,5 km. Rudal ini dilengkapi dengan hulu ledak tandem dan sistem pemandu senyap yang dikendalikan oleh sinar laser.
Kapasitas penetrasi hulu ledak adalah 250 mm, baik targetnya dilengkapi dengan perlindungan dinamis atau tidak.
Rudal yang berukuran panjang 83,1 cm dalam wadahnya ini memiliki kaliber 8,2 cm. Massa total rudal dalam wadahnya adalah 6,5 kg, dengan 1,6 kg untuk hulu ledaknya saja. (RBS)