ANGKASAREVIEW.COM – Tak lama lagi senjata laser yang ada dalam cerita fiksi seperti film Star Wars akan menjadi kenyataan. Angkatan Laut AS kelak menjadi matra pertama yang mengoperasikan senjata tersebut.
Untuk mewujudkan keinginannya itu pada 1 Maret lalu, Angkatan Laut AS memberikan kontrak senilai 150 juta dolar kepada Lockheed Martin. Sebenarnya, keinginan untuk menggunakan senjata energi yang diarahkan (directed-energy) ini bukanlah keinginan baru bagi militer AS. Namun upaya untuk mengadopsinya dilapangan terkendala oleh dimensi platform untuk sistem dan tak memiliki daya laser yang cukup kuat.
Sejalan dengan semakin majunya teknologi rekayasa, kini laser berenergi tinggi telah tersedia dalam infrastruktur daya yang makin kompak dan sistem pendinginan yang signifikan. Sistem senjata ini setidaknya sudah memungkinkan untuk ditempatkan di atas dek kapal, truk atau perut pesawat terbang.
Sistem senjata laser buatan Lockheed Martin ini disebut HELIOS (High Energy Laser & Integrated Optical Optical-dazzler with Surveillance).
Baca Juga:
Lockheed Martin Perpanjang Daya Terbang UAS Fury
AL AS Operasikan Kapal Selam Serang Cepat Nuklir Terbaru
Senjata ini memungkinkan kamera dan sensor pelacak laser juga akan menyediakan data pengamatan (surveillance) jarak jauh yang digabungkan dengan Aegis Combat System, sebuah sistem pertahanan yang digunakan seluruh kapal perang Angkatan Laut AS yang dibuat oleh Lockheed Martin.
Sistem ini segera menjalani uji coba lapangan yang akan dilaksanakan di White Sands Missile Range yang berada di wilayah negara bagian New Mexico.
Bila proses pengembangannya lancar, ditargetkan HELIOS sudah dapat dioperasikan oleh Angkatan Laut AS pada 2020 mendatang. Jenis kapal pertama yang didapuk menggunakannya adalah kapal perusak (destroyer) kelas Arleigh Burke.
Senjata ‘sinar’ ini nantinya digunakan untuk melacak dan menghancurkan wahana udara kecil atau pesawat terbang tak berawak, baik yang bersenjata atau tidak (UAV dan UCAV) yang mengamati atau ingin merusak gugusan kapal perang. Dengan daya maksimum hingga 150 kilowatt, sinar laser dapat digunakan untuk membakar drone dengan efek ‘lampu sorot’.
Pengoperasian HELIOS untuk sementara waktu masih ‘ditembakan’ secara manual oleh operator, namun kelak akan tersedia versi otomatisnya. Ke depannya, senjata laser bertenaga tinggi ini digadang akan menggantikan peran rudal untuk menyikat sasaran yang lebih cepat seperti misil jelajah dan jet tempur. (Rangga Baswara)