Dirjen Hubud: Extra Flight Nataru 2017/2018 Terealisasi Sangat Tinggi

nataruFery Setiawan

ANGKASAREVIEW.COM – Arus penerbangan natal dan tahun baru (nataru) 2017/2018 yang dipantau Pos Koordinasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memasuki hari-hari akhir. Hingga H+4 (Jumat, 5/1/2018), arus penumpang penerbangan nataru 2017/2018 secara total mengalami kenaikan yang signifikan. Hal tersebut berimbas pada  penerbangan tambahan (extra flight) yang terealisasi sangat tinggi.

Dari data yang dipublikasikan Posko Ditjen Hubud, hingga H+4 extra flight penerbangan domestik terealisasi 74,55 persen, yakni 779 penerbangan dari 1045 extra flight yang direncanakan. Sedangkan extra flight penerbangan internasional terealisasi 98,61 persen atau 71 penerbangan yang terealisasi dari 72 extra flight yang direncanakan.

Extra flight itu dilakukan di jam-jam yang dianggap tidak favorit bagi penumpang, seperti di siang tengah hari atau malam dini hari dan ternyata tetap diminati, terlepas bahwa saat ini adalah peak season,” ungkap Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangan resminya yang Angkasa Review terima, Sabtu (6/1/2018).

Agus melanjutkan, jika penerbangan di waktu-waktu tersebut juga dilaksanakan di luar peak season oleh maskapai penerbangan, tentu slot time penerbangan akan bisa disebar lebih merata. Dengan demikian, beban kerja pengatur penerbangan juga bisa lebih diratakan dan lebih ringan karena konsentrasi pengontrolan bisa diratakan.

Baca Juga: Nataru 2017/2018, Bandara Adisutjipto Alami Fluktuasi Pergerakan Penumpang Paling Dinamis

“Hal tersebut sangat berarti untuk lebih meningkatkan keselamatan penerbangan,” imbuhnya.

Memang tantangan dalam hal pengaturan slot time penerbangan adalah keinginan maskapai dan penumpang untuk melakukan operasional pada jam-jam tertentu (Red: peak hour atau golden time), yakni pagi hari antara pukul 06.00 – 09.00 dan sore hari antara pukul 16.00 – 17.00. Hal tersebut tentunya berkaitan juga dengan jam operasional bandara.

“Operasional extra flight saat peak season sangat bagus untuk dijadikan bahan pelajaran bagi para penyelenggara penerbangan dan masyarakat untuk lebih bisa mengatur waktu penerbangan sehingga lebih merata setiap harinya. Dengan demikian keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan juga bisa lebih ditingkatkan,” ujar Agus lagi.

Dari laporan oleh Pos Koordinasi Ditjen Hubud, arus penumpang penerbangan domestik nataru 2017/2018 secara total (H-7 – H+3) mengalami kenaikan 7,8 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah penumpang yang berangkat tahun ini di 35 bandara yang dipantau mencapai 5.219.821 penumpang, berbeda dari tahun lalu yang mencapai  4.838.132 penumpang.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Internasional Periode Libur Nataru 2017/2018 Alami Penurunan

Sementara itu, penerbangan internasional yang dipantau di 7 bandara internasional mengalami penurunan 1,72 persen. Tahun lalu destinasi ini mencapai 815.003 penumpang, sedangkan tahun ini hanya mencapai 829.251 penumpang. FERY SETIAWAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *