AIRSPACE REVIEW – Belanda secara resmi telah menyelesaikan pengiriman 18 jet tempur F-16 Fighting Falcon ke Rumania. Transfer pesawat yang telah dipensiunkan dari Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF) ini untuk memperkuat kerja sama militer Eropa dan memperluas peran negara dalam pelatihan pilot di Eropa, termasuk pilot-pilot Ukraina.
Jet tempur F-16 tersebut dioperasikan di Pusat Pelatihan F-16 Eropa (EFTC) yang terletak di Pangkalan Udara Fetesti di Rumania.
Pusat ini dibentuk atas inisiatif bersama antara Belanda, Rumania, Amerika Serikat, dan Lockheed Martin.
Sejak November 2023, lima F-16 bekas pakai RNLAF telah beroperasi di lokasi tersebut.
Menurut pemerintah Belanda, perjanjian transfer ini bernilai simbolis, yaitu hanya 1 euro saja.
Transfer pesawat juga termasuk dukungan teknis dan logistik untuk pemeliharaan pesawat yang digunakan dalam pelatihan.
Kemitraan tersebut juga memperkuat peran Rumania sebagai pusat regional baru untuk pelatihan pilot dan teknisi pesawat tempur di Eropa Timur, di saat negara tersebut sedang memperkuat posisinya sebagai komponen kunci struktur udara NATO.
Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, menyatakan pusat pelatihan pilot di Rumania merupakan contoh luar biasa dari kerja sama yang sukses.
“Kami bekerja sama dengan Rumania dan Lockheed Martin untuk mempersiapkan pilot Rumania dan Ukraina dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia.
Sejak September 2024, pilot Ukraina juga telah menerima pelatihan di EFTC untuk mempercepat adaptasi mereka terhadap jet tempur Barat yang dikirimkan ke negara tersebut.
Pelatihan ini mencakup penerbangan langsung, simulasi tempur, dan pelatihan taktis, yang memungkinkan pilot memperoleh pengalaman dalam misi pertahanan udara dan interdiksi, yang vital bagi skenario perang saat ini.
Selain pesawat yang ditujukan untuk pusat pelatihan, Belanda juga menyumbangkan 24 jet tempur F-16 kepada Ukraina, yang saat ini sedang dipersiapkan untuk misi tempur.
Donasi ini merupakan bagian dari upaya internasional yang luas yang dipimpin oleh negara-negara Eropa dan NATO untuk memperkuat kemampuan pertahanan Kyiv. (RNS)