AIRSPACE REVIEW – Eksportir senjata negara Rusia, Rosoboronexport, hari ini merayakan HUT ke-25. Sergey Chemezov, CEO Rostec State Corporation, induk perusahaan Rosoboronexport, mengucapkan selamat ulang tahun kepada perusahaan dan menyampaikan apresiasinya.
Ia menekankan bahwa selama masa jabatannya, Rosoboronexport telah mengembalikan industri pertahanan Rusia ke pasar yang hilang dan membantunya berekspansi ke area-area strategis baru.
“Selama seperempat abad terakhir, Rosoboronexport telah menjadi pemimpin di pasar senjata global, meningkatkan portofolio pesanan dan volume penjualannya secara signifikan. Perusahaan telah menandatangani lebih dari 30.000 kontrak dengan mitra dan mengekspor produk senilai lebih dari $230 miliar ke lebih dari 120 negara,” kata Chemezov.
Ia juga mencatat bahwa Rosoboronexport beradaptasi dengan realitas baru, memperkuat posisinya, dan membuka peluang serta prospek baru.
Chemezov pernah memimpin Rosoboronexport ketika menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Pertama dari tahun 2001 hingga 2004 dan sebagai Direktur Jenderal hingga tahun 2007, di mana Rosoboronexport muncul sebagai pemasok utama perangkat keras militer Rusia di seluruh dunia.
Di bawah kepemimpinannya dan pengaruhnya yang berkelanjutan melalui Rostec, sistem ekspor Rusia bertransformasi dari jaringan pasca-Soviet yang terfragmentasi menjadi pusat kekuatan yang terkonsolidasi, mewakili lebih dari 700 entitas industri yang terlibat dalam pesawat terbang, rudal, dan elektronik canggih.
Ia menggambarkan perjalanan Rosoboronexport sebagai kisah ketahanan, yaitu sebuah kisah tentang bagaimana sektor pertahanan Rusia merebut kembali pasar yang pernah hilang dan berekspansi ke wilayah-wilayah baru yang vital secara strategis.
“Selama seperempat abad terakhir, Rosoboronexport telah menjadi salah satu pemimpin global di pasar senjata, melipatgandakan portofolio pesanan dan volume pengirimannya berkali-kali lipat,” tandas Chemezov.
Saat ini, sebagian besar sistem yang ditawarkan Rosoboronexport kepada mitranya memiliki pengalaman operasional yang memadai dalam kondisi pertempuran nyata.
“Pelanggan kami mempelajari pengalaman ini dan menarik kesimpulan yang mendukung produk kami,” ujar Direktur Jenderal Rosoboronexport, Alexander Mikheev.
Meskipun terkena sanksi Barat, perusahaan terus berekspansi di Asia, Timur Tengah, dan Afrika melalui produksi lokal, usaha patungan, dan kerja sama militer-teknis, menawarkan alternatif yang hemat biaya dan teruji dalam pertempuran untuk sistem Barat. (RNS)


CAATSA tampaknya sulit membendung keuntungan Rosoboron 🤔
Pindad perlu kerjasama dengan anak usaha Rosoboronoexport