AIRSPACE REVIEW – Produsen drone asal Turkiye, Baykar Technologies, membangun fasilitas produksi UAV/UCAV di Maroko. Hal ini untuk memperluas kehadiran internasionalnya dan memperkuat pasar kendaraan udara tak berawak di Afrika.
Maroko sendiri sudah menjadi pelanggan Baykar dengan mengakuisi drone bersenjata Bayraktar TB2 yang sudah digunakan di medan pertempuran di Azerbaijan, Ukraina, dan Mongolia.
Kantor berita Le Desk yang berbasis di Maroko melaporkan, dengan membangun fasilitas produksi di Maroko akan mengurangi waktu transisi bagi pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru karena kedekatannya dengan Baykar.
Pabrik drone Baykar di Maroko akan memproduksi Bayraktar TB2, Akinci, kemungkinan juga Kizilelma.
Pada tahun 2021, Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko (FAR) mengakuisisi 13 drone Bayraktar TB2 senilai 70 juta USD. Pengiriman drone tambahan dijadwalkan akan dimulai pada Februari 2025.
Kesepakatan tersebut mencakup empat stasiun darat, sistem simulasi, dan pusat operasi drone. Sebelumnya, sejumlah personel militer Maroko telah menerima pelatihan dan dukungan teknis di Turkiye.
Maroko saat ini dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi drone Bayraktar Akinci.
Sementara itu, saat ini Baykar juga sedang membangun pabrik drone di Ukraina. Diharapkan pabrik ini dapat memproduksi 120 drone per tahun. (RNS)