AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara India (IAF) telah melakukan modernisasi besar-besaran jet tempur Sepecat Jaguar. Pesawat ini telah dioperasikan oleh IAF sejak tahun 1970-an. Setelah dimodernisasi, Jaguar IAF memiliki avionik, navigasi baru, dan sistem persenjataan baru termasuk rudal udara ke udara jarak dekat canggih (Advanced Short Range Air-to-Air Missiles/ASRAAM).
Rudal ASRAAM yang diintegrasikan merupakan produksi perusahaan Eropa MBDA. Rudal ini akan menggantikan rudal Matra R550 Magic yang sudah tua. Rudal baru dilengkapi sistem panduan inframerah yang mampu melacak dan mengunci target dalam jarak pandang.
ASRAAM memiliki berat 88 kg dan jangkauan lebih dari 25 km. Rudal ini memiliki kemampuan penting dalam pertempuran udara jarak visual.
Dalam proyek modernisasi ini rudal ASRAAM diintegrasikan dengan sistem avionik DARIN-III (Display Attack Ranging Inertial Navigation-III) yang baru dan Helmet Mounted Display System. Display System – HMDS). Sistem ini meningkatkan kesadaran situasional pilot dan kemampuan penargetan dengan memproyeksikan penerbangan penting dan informasi penargetan langsung ke tampilan helm pilot.
ASRAAM sudah beroperasi dengan Angkatan Udara Kerajaan Inggris sebagai senjata dominasi dalam jangkauan visual dan telah dikerahkan oleh Angkatan Udara Kerajaan Australia pada F/A-18 Hornet miliknya.
Rudal ini dapat menerima informasi target dari sensor pesawat seperti radar atau alat bidik yang dipasang di helm, namun juga dapat beroperasi sebagai sistem pencarian dan pelacakan inframerah otonom.
India pertama kali membeli Jaguar pada tahun 1979. Awalnya Negeri Bollywood mengakuisisi 40 pesawat dari Inggris, dengan tambahan produksi lokal di bawah lisensi dari Hindustan Aeronautics Limited (HAL) hingga tahun 2007. Total akuisisi mencapai sekitar 140 unit jet Jaguar, tetapi hanya 125 yang masih beroperasi saat ini. (RNS)