INDUSTRI pertahanan China telah mempromosikan produk barunya untuk pasar ekspor berupa drone kamikaze atau loitering munition (amunisi berkeliaran) yang dinamai ASN-301.
Drone yang secara tampilan mirip dengan drone Harpy Israel dan Shahed-136 Iran ini diperkenalkan di World Defense Show (WDS) 2024 awal Februari lalu di Riyadh, Arab Saudi. Sebelumnya, ASN-301 juga telah dipamerkan pada EDEX Desember 2023 di Mesir.
Meski mirip dengan Harpy, ASN-301 memiliki spesifikasi berbeda. Dengan berat 135 kg, panjangnya sedikit lebih kompak yaitu 2,5 m dibandingkan dengan Harpy yang 2,7 m.
ASN-301 menawarkan kecepatan tertinggi yang ditingkatkan sebesar 220 km/jam dibandingkan Harpy yang 180 km/jam. Namun jangkauan operasionalnya lebih pendek yakni 288 km, dibandingkan dengan Harpy yang 500 km.
Drone bersayap delta dan dibekali mesin model pusher ini disebutkan mampu berkeliaran di udara sekitar empat jam. Fungsi utama ASN-301 adalah untuk menembus wilayah udara musuh, berkeliaran hingga sinyal radar lawan terdeteksi.
Setelah mendeteksi sasaran, ASN-301 akan menyerang target dan melakukan serangan presisi. Kemampuan ini memposisikan ASN-301 sebagai alat ampuh untuk menetralisir sistem pertahanan berbasis radar.
Drone ASN-301 berkemampuan penargetan canggih dengan fokus pada frekuensi radar berkisar antara 2 hingga 16 GHz.
Perangkat pelacak radarnya dapat mengidentifikasi target dalam radius 25 km, dan sistem ini diprogram untuk menyerang hingga delapan lokasi radar yang telah ditentukan sebelumnya.
Hulu ledaknya berupa amunisiyang berisi 7.000 pecahan (fragmen) yang dipicu oleh sekering laser, memastikan radius mematikan 20 m.
-RBS-