AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Otoritas Inggris mengumumkan bahwa Biro Desain Tupolev telah mencapai tahap akhir pengembangan pesawat pembom PAK-DA yang juga disebut Izdelie 80 (Produk 80).
Menteri Negara Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey menyampaikan bahwa prototipe PAK-DA, mungkin hampir selesai, seperti dilansir dari Bulgarian Military (29/6).
Dari perkataan Heappey, dapat disimpulkan bahwa Rusia akan menerima pesawat pertama PAK-DA beberapa tahun mendatang, paling cepat akhir 2025.
Kehadiran pembom siluman (stealth) PAK-DA ini akan menggantikan posisi pembom strategis bersayap ayun (geometri variabel) Tu-22M3 dan Tu-160M.
Belum diketahui pasti mengenai kinerja PAK-DA. Diperkirakan pembom menganut desain sayap terbang (flying wing) ini akan memiliki kecepatan subsonk dan jangkauan hingga 15.000 km.
Fitur kunci PAK-DA adalah kemampuan silumannya, dirancang memiliki penampang radar yang rendah, yang akan menyulitkan sistem radar musuh untuk mendeteksi keberadaannya.
Ini akan memungkinkan PAK-DA untuk menembus jauh ke dalam wilayah musuh dan mengirimkan muatannya dengan risiko deteksi atau intersepsi yang minimal.
Selain kemampuan silumannya, sistem persenjataan PAK-DA juga diharapkan sangat canggih dalam hal kemampuan mengarahkan dan menargetkan.
Pembom kemungkinan akan dilengkapi dengan sensor canggih dan sistem penargetan, yang memungkinkannya mengirimkan senjatanya secara akurat ke target yang dituju.
PAK-DA diharapkan memiliki kapasitas muatan hingga 30 ton, yang sebanding dengan pembom modern lainnya seperti B-2 Spirit dari AS dan H-20 China.
Namun, kapasitas muatan pasti PAK-DA masih dirahasiakan dan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan misi.
Baca: Prototipe pertama mesin untuk pembom PAK DA siap masuk perakitan
Pembom PAK-DA bakal dilengkapi dengan berbagai sistem senjata, termasuk senjata konvensional dan nuklir.
Kemampuan pasti dari sistem persenjataan ini belum diketahui, kemungkinan besar serupa dengan pembom strategis Rusia lainnya seperti rudal udara ke permukaan, beragam bom, dan bahkan mungkin membawa senjata hipersonik.
-RBS-