AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Taiwan dilaporkan akan menguji peluncuran rudal jelajah permukaan ke permukaan baru Hsiung Sheng yang memiliki jangkauan tembak hingga 1.200 km.
Misil Hsiung Sheng ini dikembangkan oleh Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST) menggunakan basis rudal jelajah Hsiung Feng IIE (HF-2E) berjangkauan 600-800 km. Namun secara tampilan lebih menyerupai rudal anti kapal Hsiung Feng III.
Sebagai penggeraknya, rudal dilengkapi dengan motor roket berbahan bakar padat untuk tahap peluncuran dan menggunakan mesin turbojet saat terbang jelajah menuju sasaran m. Laju kecepatan maksimum berada di kisaran 0,85 Mach (1.041 km/jam).
Selama penerbangannya, Hsiung Sheng menggunakan sistem panduan inersia dengan global positioning system (GPS) dan pembaruan TERCOM.
Sementara untuk panduan terminalnya menggunakan pelacak pencitraan inframerah (IIR) dengan sistem pengenalan target digital otonom. Memiliki tingkat kesalahan melingkar (CEP) hanya 10 meter saja.
Rudal dilengkapi hulu ledak sekitar 200 kg. Dengan muatan HE rudal dapat menghancurkan bunker dan pusat komando. Sementara hulu ledak fragmentasi dirancang untuk menargetkan lapangan terbang.
Selain penempatan statis, misil Hsiung Sheng dapat ditempatkan di atas bak belakang truk agar mudah disebarkan dalam misi tempurnya.
Disebutkan, pada 2022 lalu, produksi gabungan tahunan misil HF-2E dan Hsiung Sheng adalah 81 unit, dimana kedua rudal tersebut berbagi jalur produksi.
-RBS-