Publik menunggu F-15EX di Halim, Boeing: Pemerintah AS yang menentukan

F-15EXBoeing

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pameran pertahanan internasional Indo Defence 2022 Expo & Forum (2-5 November) di Jakarta dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan Indo Aerospace 2022 Expo & Forum di Lanud Halim Perdanakusuma (3-4 November) dan Indo Marine 2022 Expo & Forum di Pondong Dayung Dock (3-4 November).

Khusus mengenai pameran statik pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, kemarin dua jet tempur Rafale dan satu pesawat tanker A330 MRTT milik Angkatan Udara dan Antariksa Perancis serta dua helikopter S-70 Black Hawk milik Angkatan Udara Kerajaan Brunei telah tiba.

Publik pemerhati maupun pencinta kedirgantaraan dan kemiliteran menunggu hadirnya F-15EX buatan Boeing yang santer diberitakan akan dibeli oleh Kementerian Pertahanan RI di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menhan Prabowo sendiri beberapa waktu lalu baru kembali dari Amerika Serikat, salah satunya adalah melakukan pembicaraan dan negosiasi untuk pembelian F-15EX tersebut.

Prabowo berkeinginan untuk membeli F-15EX yang akan digunakan oleh TNI Angkatan Udara, walaupun harus mencicil menyesuaikan dengan anggaran pertahanan.

Mengenai apakah F-15EX Eagle II atau minimal F-15E Strike Eagle (sebagai induk dari F-15EX) akan hadir atau tidak dalam pameran statik di Lanud Halim Perdanakusuma, Airspace Review menanyakannya langsung kepada Randolph (Randy) Rotte, Regional Director for India, Asia, and Pacific, Boeing Defense, Space & Security dalam perbincangan di Jakarta, Senin (31/10).

“Itu semua kewenangannya dari pemerintah Amerika Serikat, Departemen Pertahanan, kami dari pabrikan hanya membuat pesawat dan saat ini kami tidak punya pesawat F-15EX untuk ditampilkan di pameran. Pesawat tersebut (dua unit) telah diserahkan kepada USAF,” ujarnya.

Santer informasi beredar di kalangan terbatas di mana awalnya USAF akan mengirimkan dua pesawat F-15 ke pameran Indo Defence 2022 di Jakarta.

Namun dua hari lalu hal itu telah dibatalkan.

“Saya tidak tahu, itu semua dari pihak pemerintahan AS yang mengatur dan menentukan,” ujar Rotte seraya mengangkat bahunya.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *