RAAF resmi pensiunkan armada jet tempur F/A-18A/B Hornet

RAAF HornetRAAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Australia (RAAF) resmi memensiunkan armada jet tempur F/A-18A/B Hornet atau yang biasa disebut Classic Hornet.

Penerbangan terakhir jet bermesin ganda ini dilaksanakan di RAAF Base Williamtown pada 29 November 2021 lalu.

Sekira 500 orang berkumpul di RAAF Base Williamtown untuk memberikan penghormatan terakhir atas pengabdian Classic Hornet di RAAF selama 37 Tahun sejak tahun 1984.

Saking terharunya, ABC Newcastle melaporkan ada pengunjung yang meneteskan air mata.

Menurut RAAF, armada Hornet RAAF telah membukukan lebih dari 400.000 jam terbang dan melaksanakan lebih dari 1.900 misi.

Kolonel Jason Easthope, Kepala Staf Grup Tempur Udara, mendapat kehormatan untuk menerbangkan Hornet RAAF untuk terakhir kalinya, yaitu F/A-18A dengan nomor registrasi A21-002.

“Ini pesawat yang awet muda… performanya fantastis,” ujarnya usai penerbangan terakhir Hornet.

Ia mengatakan, terasa berat untuk melepas armada F/A-18 yang telah mengabdi selama hampir empat dekade tersebut. Namun begitu, lanjutnya, saatnya memang telah tiba.

Pada penerbangan terakhir Hornet tersebut, Easthope membesut pesawat hingga 8G. Tak kuasa menahan haru, dalam penerbangan itu air matanya pun menetes.

“Saya ada di pesawat itu, berputar dan ngebut, menarik delapan G-force mencoba untuk tetap sadar dan meneteskan air mata. Ini hari yang cukup berat.”

RAAF pertama kali menerima armada Hornet pada Juni 1984. Pesawat diterbangkan langsung dari AS ke Avalon, Victoria.

Hingga tahun 2018, RAAF tercatat masih mengoperasikan 66 F/A-18A/B. Total RAAF mengoperasikan lebih dari 70 unit pesawat ini.

Armada Hornet RAAF telah dikerahkan ke berbagai palagan perang, termasuk melindungi pangkalan udara utama AS di pulau Samudra Hindia Diego Garcia pascatragedi 11 September 2001. Pesawat juga digunakan untuk melakukan operasi di Afganistan.

Lalu pesawat-pesawat ini juga dikerahkan ke Timur Tengah pada tahun 2003 untuk membantu perang melawan teror di Irak.

Kemudian pada 2018 dikerahkan untuk perang melawan kelompok Daesh.

Lebih dari 20 Hornet telah dijual ke Kanada dan AS.

Sementara sekitar delapan akan tetap dipajang di Australia, termasuk dua di museum Fighter World di Williamtown.

Peran Classic Hornet ini selanjutnya diteruskan oleh armada termodern F-35 Lightning II di mana Australia membeli 72 unit jet tempur generasi kelima tersebut.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *