AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Uzbekistan menerima pengiriman pesawat terakhir dari enam L-39C Albatros yang telah dimodernisasi oleh pabrikan Ceko Aero Vodochody.
Seperti diketahui, Aero Vodochody pada 2018 telah menerima kontrak dari pemerintah Uzbekistan untuk memoderniasai 6 L-39C. Setahun kemudian, seluruh pesawat tersebut masuk ke hanggar pemeliharaan berat (overhaul) Aero Vodochody di Republik Ceko.
Perusahaan mengatakan, sejumlah komponen yang dimodernisasi antara lain mencakup sistem radio dan navigasi pesawat. Kompas radio diganti dengan teknologi yang lebih modern. Sementara sistem navigasi diganti dengan sistem Garmin.
Ada juga indikator lapisan es yang diganti menggunakan buatan Rosemount Aerospace.
Dalam pengerjaan modernisasi ini, Aero Vodochody menggandeng OMNIPOL.
Uzbekistan menjadi negara pertama yang memutuskan untuk memodernisasi L-39C mereka di Aero Vodochody sebagai pabrikan aslinya.
Untuk diketahui, Aero Vodochody berhasil membuat 2.900 pesawat L-39 Albatros yang tersebar di 30 angkatan udara di berbagai negara. Uzbekistan memperoleh pesawat jet latih ini setelah runtuhnya Uni Soviet.
Aero L-39 Albatros merupakan pesawat jet latih berperforma tinggi. Pesawat ini dirancang pada 1960-an untuk menggantikan Aero L-29 Delfín. L-39 terbang perdana pada 4 November 1968.
Dapat dikatakan, L-39 merupakan salah satu jet latih yang paling banyak digunakan di dunia.
Selain untuk peran jet latih, pesawat ini juga banyak digunakan oleh negara lain sebagai pesawat pengintaian, perlindungan perbatasan, dan tempur ringan.
L-39 selanjutnya berfungsi sebagai basis jet latih untuk generasi terbaru L-59 Super Albatros. Pengembangan lebih lanjut dari pesawat ini disebu L-159 ALCA. Pesawat mulai diproduksi pada 1997.
Pada Farnborough International Airshow 2014, Aero Vodochody mengumumkan peluncuran L-39NG, yaitu versi L-39 yang dimodernisasi.
Roni Sont