Denali, andalan baru Cessna di kelas komuter ringan mesin tunggal

DenaliCessna

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah sukses dengan pesawat perintis bermesin turboprop tunggal serbaguna Cessna 208 Caravan dan 208B Grand Caravan, pabrik pesawat milik Textron Aviation ini kembali melansir pesawat sekelas untuk versi yang lebih mewah.

Pesawat yang dinamai Cessna Denali ini sebelumnya dikenal sebagai Cessna SETP (Single Engine TurboProp). Kehadirannya pertama kali diumumkan di ajang EAA AirVenture Oshkosh 2015.

Denali disiapkan untuk memasuki pasar pesawat angkut kelas 6-9 penumpang bermesin turboprop tunggal. Saat ini pasar tersebut masih dikuasai oleh Pilatus PC-12 dari Swiss. Sebagai informasi, PC-12 telah diproduksi sebanyak 1.700 unit dari 1994 sampai 2019.

Sebagai pendatang baru, Cessna menawarkan fitur unggulan untuk Denali berupa penggunaan mesin baru buatan General Electric ATP (Advanced Turboprop) yang sekarang dikenal sebagi General Electric Catalyst.

Dibandingkan dengan mesin PWC PT6A-67-P berdaya 1.200 shp yang digunakan PC-12, mesin Catalyst dengan fitur FADEC ini berdaya lebih kuat yakni 1.300 shp.

Namun demikian mesin turboprop Catalyst lebih irit dalam konsumsi bahan bakar sehingga menghemat biaya oprasi dan meningkatkan efisiensi sekitar 20 persen.

Untuk baling-balingnya, Denali menggunakan lima bilah komposit yang dipasok oleh McCauley. Sementara PC-12 menggunakan lima bilah komposit buatan Hartzell.

Fitur unggulan lain yang ditawarkan Denali adalah kabinnya yang sedikit lebih luas dibandingkan PC-12. Yaitu berukuran tinggi 1,47 m, lebar 1,60 m, dan panjang 5,11 m. Begitu pula dengan pintu kargonya yang sedikit lebih leluasa berukuran 150 cm x 135 cm dibandingkan PC-12 dengan 135 cm x 132 cm.

Secara dimensi, Denali memiliki panjang 14,8 m, rentang sayap 16,5 m, dan tinggi 4,62 m. Untuk menerbangkannya dibutuhkan 1 atau 2 orang pilot.

Untuk angkutan VIP, kabin belakang Denali dapat menampung enam orang. Sementara sebagai pesawat komuter dapat menampung hingga sembilan penumpang.

Denali
Cessna

Jangkauan operasi Denali hingga kisaran 2.900-3.000 km. Terbang dengan kecepatan jelajah rata-rata 528 km/jam dan ketinggian terbang maksimum pada 9.400 m.

Untuk avioniknya, Denali menggunakan Garmin G3000 yang dibekali dengan tiga LCD layar sentuh 14 inci diagonal, synthetic vision, ADS-B In/Out dan weather avoidance radar.

Pembuatan prototipe pertama Denali telah dilaksanakan dua tahun silam pada Februari 2018. Semula pesawat akan menjalani terbang perdana di akhir 2018, lalu kembali ditunda hingga akhir 2019. Hingga saat ini kegiatan belum terlaksana juga.

Hal ini disebabkan mesin baru Catalyst yang masih dalam taraf pengujian. Hingga 2019 lalu, mesin Catalyst telah menjalani uji 1.000 jam termasuk dengan daya penuh dari rig pengujian.

Denali
Cessna

Penundaan ini disampaikan Cessna pada Oktober 2019 dan direncankan akan dilakukan tahun 2020 ini.

Jika terlaksana dengan lancar, produksi Denali dapat dilaksanakan pada 2022. Pesawat akan dilego per unit sekitar 4,8 juta dolar atau sedikit lebih mahal dibandingkan PC-12 tipe dasar yang 4,39 juta saja.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *