AIRSPACE REVIEW – Dua jet tempur siluman F-35A Norwegia yang menjalankan misi Quick Reaction Alert (QRA), telah mencegat Su-33 Rusia yang terbang di atas Laut Utara dan Laut Norwegia.
Peristiwa ini cukup menarik, karena Su-33 adalah jet tempur berbasis kapal induk yang dirancang untuk ditempatkan dari satu-satunya kapal induk Rusia, Admiral Kuznetsov.
Disebutkan, Su-33 tersebut sedang mengawal pesawat pengebom Tu-95MS, bersama dengan pesawat pencegat MiG-31.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, misi ini merupakan penerbangan rutin di atas perairan netral dan berlangsung lebih dari empat jam.
Kehadiran Su-33 dalam misi yang jauh dari operasi kapal induk merupakan hal yang tidak biasa.
Meskipun secara struktural mirip dengan Su-27, Su-33 tidak memiliki avionik yang ditingkatkan dan kemampuan multiperan seperti Su-30SM atau Su-35 yang biasanya digunakan untuk misi pengawalan.
Selain itu, kapal induk Admiral Kuznetsov saat ini sedang menjalani perbaikan, sehingga semua Su-33 yang ada dioperasikan dari pangkalan udara.
Kehadiran Su-33 tersebut tak pelak menimbulkan pertanyaan bagi para analisis, apakah Rusia sedang bereksperimen dengan taktik baru atau hanya memanfaatkan pesawat yang tersedia untuk patroli jarak jauh ini?
Su-33 (NATO: Flanker D) adalah pesawat tempur berbasis kapal induk yang dikembangkan berdasarkan Su-27.
Pesawat mendapatkan modifikasi khusus untuk beroperasi dari kapal induk, termasuk penguatan struktur, sayap lipat, dan canard untuk meningkatkan kemampuan manuvernya. (RBS)