Ini daftar rudal balistik yang digunakan Iran dalam menyerang Israel dengan sandi Operasi Janji Sejati-II

Rudal Ghadr_ Emad_ Fattah yang diluncurkan Iran ke IsraelIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Iran telah merilis informasi terkait rudal-rudal yang digunakannya dalam Operasi Janji Sejati-II terhadap Israel pada Selasa malam.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa mereka menggunakan rudal Ghadr, Emad, dan Fattah dalam serangan udara yang menargetkan Israel sebagai balasan atas pembunuhan tokoh-tokoh penting oleh Israel.

Tokoh-tokoh dimaksud termasuk Kepala Hamas Ismail Haniyeh, Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan Komandan Iran Abbas Nilforoushan.

Iran mengklaim, rudal-rudal yang ditembakkan ke Israel tersebut 90% berhasil mengenai sasaran yang dituju. Hal ini berbanding terbalik dengan klaim Israel yang menyebut hampir semua serangan rudal Iran berhasil digagalkan.

Berikut rincian rudal yang digunakan Iran untuk menyerang Israel:

Rudal Ghadr, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005. Rudal ini merupakan versi terbaru dari rudal balistik jarak menengah Shahab-3.

Ghadr adalah rudal dua tahap yang menggunakan kombinasi bahan bakar cair dan padat. Rudal ini diproduksi dalam tiga varian, yaitu Ghadr-S, Ghadr-H, dan Ghadr-F, dengan jangkauan masing-masing 1.350 km, 1.650 km, dan 1.950 km.

Rudal Ghadr, yang berukuran panjang hingga 16,58 m dan berat antara 15 dan 17,5 ton, memiliki hulu ledak yang dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan aerodinamika dan akurasinya.

Peningkatan dalam desain dan sistem pemandu telah mengurangi kemungkinan kesalahan melingkar (CEP) rudal dari 2.500 m menjadi antara 100 dan 300 m.

Rudal Emad, adalah rudal versi perbaikan dari rudal Ghadr. Rudal ini dilengkapi dengan sistem pemandu yang diperbarui.

Emad dilengkapi dengan hulu ledak yang dapat bermanuver dan mampu melakukan penyesuaian saat terbang, sehingga meningkatkan akurasinya. Rudal ini memiliki jangkauan 1.700 km dan CEP 50 m.

Rudal hipersonik Fattah. Versi yang digunakan adalah rudal Fattah-1. Rudal ini diluncurkan pertama kali pada bulan Juni dan digunakan dalam operasi baru-baru ini.

Rudal berbahan bakar padat yang memiliki jangkauan 1.400 km ini dapat melaju dengan kecepatan Mach 13 hingga Mach 15, sehingga sangat sulit untuk dicegat.

Desainnya memungkinkan rudal untuk bermanuver serta nosel yang dapat digerakkan memungkinkannya untuk menghindari sistem antirudal yang ada.

Iran juga menggunakan Fattah-2 yang memiliki desain hulu ledak baru dan mampu membawa hulu ledak luncur, sehingga menambah kemampuan jelajah luncur hipersoniknya.

Sama seperti versi pertama, rudal Fattah-2 juga memiliki kemampuannya mempertahankan kecepatan tinggi saat bermanuver di udara. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *