AIRSPACE REVIEW – Tepat seminggu lalu pada 13 April malam hari hingga 14 April dini hari, Iran melancarkan serangan besar ke wilayah Israel untuk pertama kalinya. Saat itu, sistem pertahanan udara Israel dilaporkan berhasil mencegat sebagian besar lebih dari 300 rudal dan drone kamikaze yang diluncurkan oleh Iran.
Diketahui, sistem pertahanan udara Israel disusun dalam berbagai tingkatan, dilengkapi untuk menangani ancaman dari roket jarak pendek hingga rudal balistik antarbenua. Mulai dari Sistem utama termasuk Iron Dome yang dirancang untuk ancaman jarak pendek, David’s Sling untuk ancaman jarak menengah dan jauh termasuk drone dan rudal jelajah, dan sistem Arrow 2 serta Arrow 3 yang menargetkan rudal balistik pada fase lintasan berbeda.
Selanjutnya, sistem Barak-8 juga berperan penting dalam mencegat ancaman udara dan rudal hingga jarak 150 km.
Meskipun pertahanan Israel memiliki kesiapan operasional yang tinggi untuk melawan rudal dan drone Iran dalam jumlah besar, beban keuangan pertahanannya cukup besar.
Merujuk Army Recognition (17/4), biaya pertahanan untuk menjaga keamanan wilayah udaranya tersebut cukup besar dibandingkan dengan biaya serangan yang dilakukan oleh Iran.
Perkiraan menunjukkan bahwa Iran menghabiskan sekitar 49,15 juta dolar AS untuk serangannya, yang mencakup biaya 170 drone Shahed-136 seharga 35,000 dolar AS per unit, 30 rudal jelajah seharga 1 juta dolar AS per unit, dan 120 rudal balistik seharga 110,000 dolar AS per unit.
Namun, jumlah ini tujuh kali lebih kecil dibandingkan 345 juta dolar AS yang dikeluarkan oleh Israel, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Yordania untuk melawan drone dan rudal yang diluncurkan oleh Teheran.
Bahkan media Israel memperkirakan biaya intersepsi bisa mencapai hingga 1,35 miliar dolar AS hanya mencakup intersepsi proyektil yang diluncurkan oleh Iran, tidak termasuk kerusakan kecil yang ditimbulkan.
Biaya satuan rudal yang digunakan untuk intersepsi ini juga signifikan. Rudal Arrow yang digunakan untuk mencegat rudal balistik Iran, berharga 3 juta dolar AS, sedangkan rudal Magic Wand juga dikenal sebagai David’s Sling berharga 1 juta dolar AS. Biaya-biaya ini termasuk juga keberangkatan pesawat tempur yang berpartisipasi dalam mencegat drone Iran.
Lembaga think tank Israel, Institute for National Security Studies (INSS), menyoroti angka 560 juta dolar AS. Angka ini mencakup biaya yang berkaitan dengan pencegatan setengah dari rudal dan drone Iran, termasuk penggunaan sistem pertahanan udara David’s Sling dan biaya pemeliharaan 100 pesawat tempur Israel di udara selama enam jam, mencakup bahan bakar dan persenjataan.
Dengan Amerika Serikat yang menghancurkan 80 drone dan setidaknya 6 rudal balistik, nampaknya kontribusi finansial mereka hampir sama besarnya dengan negara Israel. Namun, angka yang dihitung ini hanya memperhitungkan persenjataan yang digunakan untuk mencegat proyektil Iran dan biaya pengoperasian jet tempur Israel, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Yordania, berdasarkan model yang digunakan oleh angkatan bersenjata yang berbeda.
Angka yang lebih akurat tentunya juga mencakup jumlah personel, infrastruktur, dan material khusus yang dikerahkan untuk merespons serangan Iran.Lalu perlu mempertimbangkan biaya yang terkait dengan penempatan dua kapal perang Amerika Serikat di Mediterania Timur (USS Arleigh Burke dan USS Carney) akan meningkatkan angka akhir secara signifikan.
Serangan besar-besaran yang diatur oleh Iran terhadap Israel menimbulkan masalah kritis mengenai kejenuhan sistem pertahanan udara.
Dengan mengerahkan proyektil dalam jumlah besar secara bersamaan, tujuannya jelas: untuk mengalahkan kemampuan pertahanan musuh, bahkan yang paling canggih sekalipun.
Taktik saturasi ini tidak hanya menguji kemampuan respons cepat sistem seperti Iron Dome, David’s Sling, dan sistem Arrow, tetapi juga ketahanan dan kemampuan mereka untuk menangani ancaman simultan dalam jumlah besar. -RBS-