AIRSPACE REVIEW – Delegasi Iran yang terdiri dari 17 orang meninjau produksi sistem pertahanan udara S-400 Triumf di Yekaterinburg, Rusia. The Washington Post melaporkan, delegari Iran tersebut datang atas undangan dari Rusia.
Fasilitas di Yekaterinburg terkenal dengan pembuatan komponen utama baterai antipesawat, termasuk sistem S-400 GNA. Para ahli telah menunjukkan aspek penting dari sistem ini yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegat pesawat tempur siluman dari Israel atau Amerika Serikat.
Meskipun tidak ada kepastian apakah kunjungan tersebut akan bermuara pada pembelian S-400 oleh Iran, setidaknya langkah ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan keamanan kedua negara.
Para ahli menyebut, integrasi teknologi Rusia oleh Iran dapat mendongkrak kekuatan angkatan bersenjata negara ini dalam menghadapi konflik dengan Israel.
Dari sudut pandang lembaga penelitian Barat, Iran tidak boleh dipandang hanya sebagai klien Rusia, melainkan sebagai mitra dagang setara yang terlibat dalam pembelian dan penjualan senjata. Hubungan antara kedua negara ini terjalin erat melalui pertukaran informasi dan teknologi.
Perjanjian rahasia yang diprakarsai oleh Rusia baru-baru ini terungkap, dengan tujuan untuk memasok jet tempur Su-35 kepada Iran.
Kesepakatan itu juga mencakup dukungan teknis dari Rusia dalam pengembangan satelit luar angkasa Iran, serta bantuan dalam pembuatan roket yang diperlukan untuk meluncurkan satelit-satelit tersebut ke luar angkasa.
Saat ini, struktur pertahanan Iran mencakup sistem rudal antipesawat S-300 Rusia yang telah beroperasi sejak 2019. (RNS)