Mampukah sistem pertahanan udara HISAR-U Siper Turkiye bersaing dengan S-400 Rusia?

HISAR-USSB
ROE

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Turkiye pada akhir tahun ini akan mulai mengoperasikan sistem pertahanan udara jarak jauh buatan dalam negeri HISAR-U atau yang biasa disebut Siper (Zaslon). Turkiye sendiri telah berhasil menguji coba rudal antipesawat ini pada awal November 2021. Hal ini dikatakan oleh Kepala Departemen Industri Pertahanan Turkiye Ismail Demir.

Saat itu, Demir mengatakan sistem pertahanan udara HISAR-U Siper akan mulai diperkenalkan ke Angkatan Darat Turkiye pada tahun 2023 setelah selesai pengujian yang diperlukan.

Boeing_contoh2

Sistem rudal antipesawat HISAR-U Siper merupakan kelanjutan dari program Turkiye dalam menciptakan sistem pertahanan udara sendiri yang telah dimulai pada tahun 2007. HISAR-U Siper akan menjadi model SAM paling modern dan jarak jauh di jajaran HISAR (Benteng).

Sebagai bagian dari keluarga ini, Turkiye telah mengembangkan sistem pertahanan udara jarak pendek HISAR-A dan sistem pertahanan udara jarak menengah HISAR-O. Uji coba balistik rudal kompleks ini dimulai di Turkiye pada tahun 2013 dan 2014.

Pada saat yang sama, Turkiye sedang mengerjakan versi perbaikan dari kompleks ini, masing-masing diberi nama A+ dan O+. Seiring waktu, sebuah kompleks juga akan muncul yang akan menempati ceruk antara HISAR-O dan HISAR-U.

Situs Top War menjabarkan, pengerjaan utama pada kompleks tersebut dilakukan oleh dua perusahaan pertahanan terbesar Turkiye, yakni ASELSAN sebagai kontraktor umum dan Roketsan sebagai pengembang rudal kompleks. Selain itu, perusahaan Tübitak SAGE juga ikut dilibatkan untuk pengembangan hulu ledak dan sistem panduan target.

Sistem rudal pertahanan udara jarak pendek HISAR-A telah menyelesaikan semua uji yang diperlukan pada awal tahun 2021 dan sepenuhnya siap untuk diluncurkan ke produksi massal. Sistem ini mampu mengenai sasaran pada jarak hingga 15 km dan pada ketinggian hingga 8 km. Pada saat yang sama, sistem pertahanan udara HISAR-A mampu melacak hingga enam target udara secara bersamaan.

Sementara HISAR-O mampu mengenai sasaran pada jarak hingga 25 km dan ketinggian hingga 10 km. Jangkauan deteksi pesawat tempur oleh kompleks ini mencapai 40-60 km dan mampu melacak hingga 60 target udara, mengacu pada laman ASELSAN.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pertama kali mengumumkan pengembangan sistem pertahanan udara jarak jauh baru HISAR-U atau Siper pada tahun 2018, walaun beredarnya gambar sistem ini telah muncul di dunia maya pada tahun 2015.

Mengacu pada informasi yang dipublikasikan di media Turkiye, sistem baru ini mampu mencapai sasaran udara di ketinggian minimal 30 km dan jangkauan rudal mencapai 100-150 km.

Pada September 2021, Presiden Erdogan mengumumkan bahwa negaranya siap membeli S-400 gelombang kedua dari Rusia. Turkiye menerima sepenuhnya empat divisi pertama sistem pertahanan udara S-400 pada tahun 2019 berdasarkan kontrak yang diselesaikan pada tahun 2017 senilai 2,5 miliar USD. Pembelian ini yang kemudian dipermasalahkan oleh Washington yang mengancamnya akan mencabut Ankara dari program jet tempur siluman F-35.

Bagi Ankara, hal ini merupakan risiko yang terus-menerus, karena jika memburuknya hubungan dengan sekutu Barat dan sekutu NATO, dapat menyebabkan kehilangan akses Turkiye terhadap komponen-komponen yang diperlukan. Jika Turkiye ingin mengganti seluruh sistem dan komponen dengan sampelnya sendiri, hal ini dapat semakin menunda proses pengembangan di masa depan.

Untuk itulah Turkiye mencoba mengembangkan sistem pertahanan udara jarak jauh dalam negerinya. Meski demikian, masih menjadi pertanyaan besar apakah Turkiye dapat mengungguli sistem pertahanan S-400 yang dibuat oleh Rusia atau produk lainnya buatan AS dan negara-negara Barat.

Masih dibutuhkan waktu dan kematangan produksi untuk sistem pertahanan udara jarak jauh ini dalam beberapa tahun ke depan. Setelah itu, tentu saja Turkiye akan memproduksi HISAR-U Siper untuk kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu. Pengamat menyebut, Turkiye masih butuh 10-15 tahun ke depan untuk dapat mengisi kebutuhan angkatan bersenjatanya dengan sistem ini. Mari kita lihat. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *