AIRSPACE REVIEW – Kroasia menandatangani kontrak penambahan helikopter UH-60M Black Hawk, dari semula delapan unit menjadi 12 unit. Delapan unit helikopter UH-60M pertama akan dikirimkan ke Kroasia pada tahun 2028. Penambahan empat unit heli ini senilai 274 USD, menurut Kementerian Pertahanan Kroasia.
Untuk pengadaan tersebut, Washington akan membiayai 51% dari kontrak yang disetujui sebagai kompensasi atas bantuan militer yang ditransfer Kroasia ke Ukraina, sedangkan sisanya akan ditanggung oleh Kroasia pada tahun 2025-27.
Seperti diketahui, Kroasia memberikan dukungan kepada Angkatan Bersenjata Ukraina antara lain mencakup donasi helikopter Mi-17.
“Ini adalah momen besar dan penting bagi angkatan bersenjata (Kroasia) dan seluruh Kroasia,” kata Ivan Anusic, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Kroasia.
Angkatan Bersenjata Kroasia saat ini mengoperasikan empat helikopter Black Hawk yang dipasok oleh AS pada tahun 2022. Dua di antaranya didanai oleh Amerika Serikat.
Menurut data Kementerian Pertahanan Kroasia, tahun ini Zagreb berencana mengeluarkan sekitar 1,17 miliar euro untuk pertahanan, meningkat sekitar 11% dari anggaran yang dikeluarkan tahun 2023.
Pada Januari lalu, Departemen Luar Negeri telah memberikan persetujuannya terhadap kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) kepada pemerintah Kroasia delapan helikopter UH-60M Black Hawk beserta peralatannya dan layanan terkait.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS secara resmi memberi tahu Kongres tentang potensi penjualan senilai 500 juta USD ini, seperti diberitakan di laman DSCA.
Pesanan utama Kroasia mencakup delapan helikopter UH-60M Black Hawk, komponen-komponen penting seperti sembilan belas mesin T700-GE 701D (16 terpasang, 3 cadangan), sepuluh sistem peringatan antipeluru kendali (CMWS) AN/AAR-57 untuk mendeteksi peningkatan ancaman. pengelolaan, dan lainnya. (RNS)