AIRSPACE REVIEW – Jet tempur KF-21 Boramae untuk pertama kalinya sukses melakukan uji coba pengisian bahan bakar di udara pada 14 Maret 2024 lalu. Uji ini melibatkan prototipe KF-21 nomor 5, yang lepas landas dari lapangan terbang pelatihan ke-3 di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan.
Selama pengujian, pesawat tanker Airbus KC-330 Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) berhasil menghubungkan batang pengisian bahan bakar ke KF-21 dengan teknik Boom untuk menyalurkan bahan bakar di tengah penerbangan.
Tujuan utama pengujian ini adalah untuk menilai dampak turbulensi selama pengisian bahan bakar di udara pada KF-21, serta memastikan bahwa prosedur untuk menghubungkan dan memutuskan dengan pesawat tanker dapat berjalan tanpa insiden.
Menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan radius operasional KF-21 secara signifikan sekitar 50 persen, sehingga meningkatkan daya tahan dan kapasitas muatannya.
Hal ini pada gilirannya akan mengoptimalkan kinerja operasional pesawat, terutama untuk misi tempur jarak jauh.
DAPA menambahkan, tes lebih lanjut terhadap kemampuan pengisian bahan bakar udara KF-21 di berbagai ketinggian dan kecepatan telah direncanakan, dengan sekitar 60 kali uji coba hingga Maret 2025.
Korea Selatan akan memulai produksi massal jet tempur KF-21 pada tahun ini (2024). Hal ini berbarengan dengan peningkatan anggaran pertahanan Negeri Ginseng yang tahun 2024 ini meningkat 4,2 persen dibanding tahun lalu.
Seoul telah mengganggarkan 59,42 triliun won (50,2 miliar dolar AS) di mana anggaran ini termasuk pendanaan untuk memproduksi massal jet KF-21 sebesar 238,7 miliar won (201,6 juta dolar AS).
Untuk produksi tahap awal, Korea Aerospace Industries (KAI) akan memproduksi 20 unit KF-21, diturunkan dari target sebelumnya sebanyak 40 unit. (RBS)