Masih kurang Rp14 triliun, Pemerintah RI berkomitmen untuk melunasi tunggakan KF-21 Boramae: Anggaran dari APBN minim

KF-21 BoramaeKAI
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan menegaskan komitmen Pemerintah RI untuk melunasi pembiayaan pengembangan jet tempur KF-21 Boramae dengan pihak Korea Selatan.

Proyek pengembangan KF-21 Boramae (awalnya bernama Program KF-X/IF-X) memakan biaya total 8,8 triliun won atau kurang lebih sekitar Rp100 triliun.

Skema pembiayaannya tersebut dibagi menjadi 60 persen oleh Pemerintah Korea Selatan, 20 persen oleh Pemerintah Indonesia, dan 20 persen oleh Korea Aerospace Industries (KAI).

Skema pembiayaan patungan ini ditargetkan berlangsung hingga 2026.

“Kita masih memiliki komitmen untuk melanjutkan kerja sama ini dengan Korea Selatan,” ujar Direktur Teknologi dan Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsma TNI Dedy Laksmono dalam workshop bertajuk “Advancing Indonesia and South Korea’s Defense Industry Collaboration” di Jakarta, Jumat (27/10), seperti diberitakan Kompas.com.

Dedy menambahkan, kerja sama dengan Korea Selatan untuk jet tempur ini adalah program prioritas nasional sehingga tidak akan diputus.

Kendati demikian, ia mengakui keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi alasan mengapa Indonesia belum dapat melunasi tunggakan yang diminta.

Pasalnya, Kementerian Keuangan hanya menyiapkan alokasi Rp1,5 triliun setiap tahunnya untuk pengembangan KF-21 dan sulit bagi Kementerian Pertahanan untuk mengajukan penambahan anggaran.

Untuk tahun depan, Kementerian Pertahanan RI sudah mempersiapkan Rp1,25 triliun dari kekurangan sekitar Rp14 triliun yang harus dibayarkan.

-Poetra-

One Reply to “Masih kurang Rp14 triliun, Pemerintah RI berkomitmen untuk melunasi tunggakan KF-21 Boramae: Anggaran dari APBN minim”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *