AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur MiG-29 telah memasuki usia penggunaan selama 40 tahun di Angkatan Udara Rusia pada Juli ini.
MiG-29 merupakan salah satu dari empat pesawat tempur generasi keempat Soviet yang memasuki layanan, selain pesawat tempur khusus Su-24M (1979), pencegat MiG-31 (1981), dan Su-27 (1985).
Pesawat ini melengkapi armada Su-27 yang lebih besar. MiG-29 ditempatkan lebih dekat ke garis depan, diproduksi dalam jumlah yang lebih besar, dan diekspor lebih luas.
Sementara Su-27, dengan kinerjanya yang unggul dan daya tahan yang jauh lebih tinggi digunakan terutama di Angkatan Udara Soviet sebagai pesawat tempur elite.
Runtuhnya Uni Soviet dan kontraksi tajam Angkatan Udara Rusia menyebabkan penghentian akuisisi MiG-29 Rusia dan penutupan sebagian besar kapasitas produktifnya.
Sebagian besar MiG-29 diproduksi selama tahun 1980-an.
Operator asing pertama yang menggunakan pesawat tempur ini adalah Angkatan Udara India, meskipun Uni Soviet juga mengekspor pesawat secara luas dalam Pakta Warsawa serta ke Korea Utara, Yugoslavia, Kuba, Suriah, Iran, dan Irak.
Ketika diakuisisi oleh NATO melalui Jerman Timur, MiG-29 diuji secara ekstensif dan terbukti memiliki keunggulan signifikan.
Kemampuan manuver pesawat tempur ini diakui tak tertandingi pada masanya.
MiG-29 telah berkembang pesat sejak akhir Perang Dingin, dengan pendanaan dari ekspor yang memungkinkan pesawat dimodernisasi secara signifikan.
-Jaden-