AIRSPACE REVIEW – Denmark bersiap menghadapi penundaan pengiriman jet tempur F-35 dari Lockheed Martin, Amerika Serikat. Sadar akan kemungkinan tertundanya pengiriman jet tempur F-35 pertama, Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen memerintahkan Angkatan Bersenjata Denmark untuk menganalisis kemungkinan alternatif.
“Hari ini saya memberi tahu lingkaran konsiliasi bahwa ada ketidakpastian mengenai pengiriman jet tempur F-35 berikutnya. Masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya, namun saya telah meminta Angkatan Pertahanan Denmark untuk melihat kemungkinan inisiatif yang dapat mengatasi penundaan ini,” ujar Troels Lund Poulsen dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, kondisi ini tidak akan memengaruhi niat Jerman untuk menyumbangkan jet tempur F-16 mereka Ukraina yang tetap menjadi prioritas serta kewajiban Denmark kepada NATO dalam situasi krisis, lanjut pernyataan tersebut.
Seperti diberitakan, Denmark dijadwalkan akan menerima pengiriman F-35 TR-3 dari Lockheed Martin pada bulan Juli 2024. Namun karena ada kemungkinan penundaan maka belum ada gambaran jelas kapan jet tempur F-35 Denmark berikutnya akan dikirimkan.
Denmark berharap, meski pengiriman jet tempur F-35 akan terlambat, Kopenhagen berharap pelatihan pilot Denmark tetap dapat dilaksanakan di Luke Air Force Base dengan menggunakan pesawat pelatihan bersama.
Alternatif lain adalah membeli atau meminjam pesawat F-35 dari negara lain yang mengoperasikan F-35.
Sebelumnya pada Juli 2022, Airspace Review memberitakan Denmark telah menerima tambahan dua jet tempur F-35A Lightning II baru dari Lockheed Martin. Kedua pesawat mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Luke, Amerika Serikat untuk digunakan bagi pelatihan pilot-pilot Angkatan Udara Kerajaan Denmark (RDAF).
Menurut F35.com RDAF saat ini telah menerima 10 F-35A dengan 6 F-35A berada di Luke AFB untuk pelatihan pilot. Pesawat F-35A pertama Denmark diterima pada April 2021.
Denmark membeli 27 pesawat F-35A yang pembuatannya dilaksanakan oleh Lockheed Martin di Fort Worth. (RNS)