AIRSPACE REVIEW – Iran, Rusia, dan China menggelar latihan bersama bertajuk “Sabuk Keamanan Maritim-2024” (Maritime Security Belt-2024). Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani mengatakan kepada wartawan bahwa latihan ini sebagai sebuah unjuk kekuatan.
“Latihan ini diadakan sebagai unjuk kekuatan. Dalam manuver ini, tiga kekuatan besar dunia bersama-sama berlatih (upaya) menjamin stabilitas di kawasan dan keamanan jalur laut penting,” ujarnya dikutip Kantor Berita Tasnim.
Ashtiani juga menyebut kehadiran pengamat dari sejumlah negara seperti Oman, Pakistan dan Azerbaijan, India, Kazakhstan, dan Afrika Selatan sebagai tanda pentingnya latihan tersebut.
Sebelumnya pada hari Rabu, Amrollah Nozari, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Imam Ali dari Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan bahwa Iran mengambil bagian dalam latihan tersebut dengan dua kapal fregat dan tiga penjelajah.
Dia mengatakan manuver tersebut meliputi area seluas 17.000 km2, yang mencakup tiga dari lima selat utama di utara Samudera Hindia. Latihan ini juga menunjukkan kemampuan Iran, Tiongkok dan Rusia untuk bersama-sama menjamin keamanan global, kata Nozari.
China mengirim kapal perusak berpeluru kendali Urumqi dan fregat berpeluru kendali Linyi untuk berpartisipasi dalam latihan ini. Sementara Rusia mengirimkan armada kapalnya yang dipimpin oleh Varyag, kapal penjelajah kelas Slava.
Ini adalah Latihan Sabuk Keamanan Maritim keenam sejak tahun 2018. Kapal-kapal dari Iran, China, dan Rusia secara rutin berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Manuver tahun ini dilaksanakan di Teluk Oman dengan melibatkan lebih dari 20 kapal utama, kapal pendukung, dan kapal serang cepat dari ketiga negara tersebut.
Ditambahkan bahwa tujuan dari manuver ini adalah untuk mempraktikkan jaminan keamanan kegiatan ekonomi maritim. (RNS)