SALAH SATU senjata maut Rusia yang menuai sukses digunakan dalam perang di Ukraina adalah sistem TOS-1A Flamethrower MITRL (Multiple Incendiary Thermobaric Rocket Launcher). Baru-baru ini, senjata yang dijuluki pencipta api neraka ini telah ditawarkan ke Arab Saudi oleh perusahaan Rostec Rusia, selama World Defense Show (WDS) 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Alexander Mikheev, CEO Rosoboronexport , telah mengisyaratkan potensi pembelian sistem peluncur roket multilaras (MLRS) Rusia ini oleh Riyadh.
Sebelumnya, pada Oktober 2017, Arab Saudi dilaporkan telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia, mereka berniat memproduksi TOS-1A secara lokal hingga 100 unit.
Apakah yang membuat militer Arab Saudi hingga kepincut dengan sistem penyembur api ini?
Sistem TOS-1A mampu menembakkan amunisi termobarik, yang menyulut oksigen di udara menggunakan awan aerosol dari zat yang mudah terbakar yang dipicu oleh muatan khusus. Penembakan ini akan menciptakan bola api yang menghasilkan zona bertekanan tinggi di episentrum ledakan.
Gelombang kejut yang dihasilkan sangat kuat dan mencakup area yang luas, membuat TOS-1A sangat efektif untuk menyerang target yang luas.
Untuk mengoperasikannya, TOS-1A membutuhkan tiga orang awak, yang terdiri dari pengemudi, penembak, dan komandan. Kendaraannya berdimensi panjang 7,24 m, lebar 3,58 m, dan tinggi 3,07 m, dengan bobot sekitar 46.5 ton.
TOS-1A memiliki mobilitas yang baik di segala medan. Kecepatan maksimumnya 60 km/jam, dengan jangkauan operasional 550 km.
Kendaraan membawa sebuah boks peluncur yang dilengkapi dengan 24 tabung roket kaliber 220 mm yang dipasangkan pada sasis tank T-72. Setiap kendaraan mampu menembakkan 6-12 roket per detiknya dengan jangkauan dari 400 m hingga 6 km.
Sebuah salvo penuh TOS-1A dengan 24 roket akan membuat area seluas 200 kali 400 meter atau kurang lebih setara dengan delapan blok kota akan menjadi hangus terbakar.
-RBS-
Kok Arab Saudi bebas aja membeli peralatan militer dari Rusia, sedangkan negeri kita selalu di batasi , kenapa ini