Rusia memodernisasi TOS-1A dengan sistem navigasi baru untuk tingkatkan akurasi

TOS-1AIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korporasi perusahaan pertahanan negara Rusia, Rostec, baru-baru ini melakukan pengujian sistem navigasi baru pada TOS-1A untuk meningkatkan akurasi penargetan dan mengotomatisasi perhitungan geodetik.

TOS-1A Flamethrower merupakan kendaraan perang (MITRL) Multiple Incendiary Thermobaric Rocket Launcher.

Sistem yang dijuluki pencipta api neraka ini mampu menembakkan amunisi termobarik, yang menyulut oksigen di udara menggunakan awan aerosol dari zat yang mudah terbakar yang dipicu oleh muatan khusus.

Penembakan dengan TOS-1A ini akan menciptakan bola api yang menghasilkan zona bertekanan tinggi di episentrum ledakan.

Gelombang kejut yang dihasilkan sangat kuat dan mencakup area yang luas, membuat TOS-1A sangat efektif untuk menyerang target yang luas.

Pasukan Rusia menggunakan secara luas senjata yang dijuluki Buratino ini di medan tempur Ukraina, yang menjadi momok tersendiri bagi pasukan Ukraina.

TOS-1A dioperasikan oleh tiga orang awak, yang terdiri dari pengemudi, penembak, dan komandan. Berdimensi panjang 7,24 m, lebar 3,58 m, dan tinggi 3,07 m.

Meskipun bobotnya sangat besar yaitu 46.5 ton, TOS-1A memiliki mobilitas yang baik di segala medan. Kecepatan maksimumnya 60 km/jam, dengan jangkauan operasional 550 km.

TOS-1A membawa sebuah boks peluncur yang dilengkapi dengan 24 tabung roket kaliber 220 mm yang dipasangkan pada sasis tank T-72.

Setiap kendaraan mampu menembakkan 6-12 roket per detiknya dengan jangkauan dari 400 m hingga 6 km.

Sebuah salvo penuh TOS-1A dengan 24 roket akan membuat area seluas 200 kali 400 meter atau kurang lebih setara dengan delapan blok kota akan menjadi hangus terbakar.

Dengan pengintegrasian sistem navigasi baru pada TOS-1A ini, diharapkan akurasi penargetannya lebih baik, lalu prosedur penyebaran yang disederhanakan, dan peningkatan efisiensi operasional.

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas geodetik dan khusus, operator TOS-1A dapat lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis, membuat sistem senjata lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan situasi medan perang yang berbeda.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *