AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Iran memperlihatkan ‘rudal permukaan ke udara yang berkeliaran’ (Loitering SAM) kepada Rusia.
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu saat ini sedang berkunjung ke Iran dan diterima oleh Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh.
Shoigu dan rombongan diperlihatkan rudal dengan kode “358” di sebuah pameran yang menyoroti perkembangan drone dan pertahanan udara IRGC seperti diwartakan The War Zone.
Rudal 358 pertama kali muncul pada tahun 2019 setelah beberapa di antaranya disita oleh Angkatan Laut AS dalam operasi untuk mengganggu aliran senjata dan perlengkapan lainnya ke pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Lebih banyak dari rudal-rudal ini telah ditemukan oleh AS dan pasukan militer lainnya ketika menyita kiriman senjata Iran yang menuju Yaman.
Pada tahun 2021, pihak berwenang Irak juga mengatakan mereka telah menemukan setidaknya satu dari rudal tersebut di dekat Pangkalan Udara Tuz Khurmatu, yang terletak di ujung timur laut negara itu.
Nomenklatur 358 tampaknya berasal dari sistem katalog internal militer AS dan/atau Komunitas Intelijen AS untuk amunisi buatan Iran yang dipasok ke Houthi, dan mungkin kekuatan proksi lainnya.
Detail mendalam tentang kemampuan 358 dan mode operasinya masih terbatas. Panjangnya sekitar sembilan kaki dan memiliki badan utama berbentuk silinder yang ramping.
Rudal memiliki tiga kelompok sirip berbeda untuk bermanuver dan stabilisasi dalam penerbangan.
Rudal 358 diluncurkan dari tanah menggunakan pendorong roket berbahan bakar padat, yang akan jatuh setelah terbakar.
Rudal tersebut kemudian beralih ke sistem propulsi pernafasan udara, mungkin turbojet kecil, seperti rudal serangan darat atau rudal jelajah antikapal tradisional.
Saluran masuk udara terlihat di sepanjang badan di bagian belakang rudal, dibentuk menjadi bagian mesin.
-JDN-