AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk melaksanakan pertempuran udara ke udara jarak menengah, jet tempur Su-27/30 Flanker TNI Angkatan Udara dilengkapi dengan rudal R-77.
Rudal ini sepadan dengan AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air-to-Air Missile) buatan Amerika Serikat.
TNI AU mendapatkan rudal R-77 (bersamaan dengan rudal udara ke udara jarak dekat R-73) pada 2012 untuk melengkapi persenjatan Skadron Udara 11 yang menaungi armada Flanker.
SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) menyebut Indonesia membeli 50 unit R-77 dari Rusia.
Di kawasan Asia Tenggara, rudal R-77 selain dimiliki oleh Indonesia, juga dimiliki oleh Angkatan Udara Malaysia dan Vietnam untuk mempersenjatai armada Flanker mereka.
Mulai dikembangkan sejak 1982
Berdasarkan sejarahnya, rudal R-77 mulai dikembangkan sejak 1982 semasa Uni Soviet masih berdiri. Rancang bangunnya digarap oleh Vympel Design Bureau.
Sosok rudal R-77 baru diperlihatkan pertama kali kehadapan publik di Moskow AeroShow di tahun 1992, beberapa bulan setalah Uni Soviet runtuh.
Rudal R-77 mendapatkan kode NATO sebagai AA-12 Adder. Namun karena punya desain dan spesifikasi mirip AMRAAM, para jurnalis Barat memberi julukan sebagai AMRAAMSKI
Seperti halnya AIM-120, R-77 juga mengusung sistem pemandu active radar homing.
Pada moncong rudal terdapat perangkat radar pemancar dan sensor elektronik yang berfungsi untuk menemukan dan melacak target secara mandiri.
Tergolong sebagai rudal dengan katagori Beyond Visual Range (BVR), R-77 memiliki jangkauan tembak maksimum 90 km dan varian upgrade R-77M1 mencapai 175 km.
Untuk spesifikasinya, R-77 yang juga biasa disebut RVV-AE ini berdimensi panjang 3,6 m, diameter 20 cm, dan dbekali hulu ledak HE (High Explosive) fragmenting seberat 22 kg. Rudal dapat melesat hingga kecepatan 4,5 Mach.
R-77 dapat menangkal pesawat bermanuver tinggi, rudal jelajah, rudal darat ke udara dan udara ke udara, pembom strategis, helikopter, termasuk mode gantung, dan lainnya.
Rudal dengan jenis fire-and-forget ini dapat melakukan serangan dari segala arah di semua sudut pada siang dan malam hari, dalam kondisi cuaca sederhana dan sulit.
RVV-AE mampu mencegat target yang terbang dengan kecepatan hingga 3.600 km/jam dalam kisaran ketinggian dari 20 m hingga 25 km.
Rudal R-77 dibuat sesuai dengan skema aerodinamis normal di mana sayap direduksi menjadi pelat sempit dengan profil tipis, serta kemudi yang terletak di bagian ekor dan dapat dilipat.
Rudal dilengkapi dengan struktur kisii yang memiliki hambatan rendah serta momen putar yang stabil pada seluruh rentang kecepatan, ketinggian dan sudut serang pada suatu aliran yang kontinyu.
Kemudi semacam ini pertama kali diuji pada rudal balistik Tochka.
-RBS-
Pertanyaan bagaimana cara Indonesia 🇮🇩 menghindari sanksi USA 🇺🇸 karena ada CAATSA … sehingga bisa meng upgrade .. beli spare parts dan beli tambahan sukhoi 27/30/35 untuk TNI AU ..
apa selama ini sudah ada usaha yang dilakukan ..?