AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan milik negara Afrika Selatan, Denel Land Systems, mengadakan demonstrasi kemampuan menembak untuk sistem SPH (Self Propelled Howitzer) buatannya.
Pengujian telah dilaksanakan pada 15 hingga 17 Agustus 2023 lalu di Alkantpan Test Range di Copperton di Northern Cape.
Hal ini menegaskan bahwa Denel masih berada di garis depan kemajuan teknologi global di bidang artileri medan kelas dunia.
Demonstrasi tersebut adalah untuk memamerkan sistem artileri T5-52 155 mm yang dikombinasikan dengan sistem kendaraan udara tak berawak (drone) Seeker 400.
Sistem artileri T5-52 155 mm tersebut memiliki teknologi terkini dengan kemampuan menembak dalam jangkauan lebih dari 60 km dengan akurasi dan keandalan tinggi.
Dalam demostrasi ini, sebanyak sepuluh delegasi dari negara-negara internasional telah diundang, namun hanya delapan negara hadir dan tak disebutkan dari mana asalnya.
T5-52 yang diproduksi oleh Denel Land Systems memiliki mobilitas tinggi, dikombinasikan dengan peningkatan daya tembak dan biaya pengoperasian yang rendah.
Sementara drone Seeker 400 dibuat oleh Denel Dynamics, memiliki jangkauan 250 km atau 16 jam di udara dengan membawa muatan sensor hingga 100 kg.
Seeker 400 didapuk melaksanakan misi pengawasan terhadap target dan mengonfirmasi grid setelah penembakan dimulai, juga disediakan fungsi koreksi terhadap jatuhnya tembakan. melalui siaran langsung dari area terdampak.
Denel juga berkolaborasi dengan anak perusahaannya Rheinmetall Denel Munition (RDM) yang memasok rangkaian amunisi artileri medan kelas dunia, termasuk jenis peluru proyektil artileri yang ditingkatkan kecepatannya (VLAP).
-RBS-