AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Media Pemerintah Korea Utara baru-baru ini meluncurkan rekaman Tank Tempur Utama (MBT) generasi terbaru buatan dalam negeri, yang menunjukkan kemampuannya dalam latihan tempur.
Dalam rekaman video tersebut, tampak tank M2020 melakukan penembakan menggunakan munisi kaliber 125 melalui laras kanonnya.
Acara tersebut menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Korea, sebagai hari perayaan kemenangan di Korea Utara dalam memperingati perlawanan mereka terhadap invasi pimpinan AS.
Tank M2020 sendiri pertama kali diperlihatkan untuk publik selama parade militer pada Oktober 2020, memperingati 75 tahun pemerintahan Partai Buruh Korea yang berkuasa.
Analis Barat untuk sementara menamakannya sebagai ‘M2020, menilik dari tahun kemunculannya.
Meskipun informasi terperinci tentang kendaraan baru ini langka, diperkirakan tank M2020 unggul di medan pegunungan, seperti MBT pendahulunya Pokpung Ho (Barat menyebutnya sebagai M2002).
Selain dibekali munisi penembus lapis baja yang lebih kuat, tank juga mendapatkan peningkatan pengendalian tembakan, dan sistem perlindungan canggih, termasuk termutakhir pemandangan termal dan sistem komunikasi.
Sejarah produksi tank Korea Utara berlangsung lebih dari empat dekade. Korea Utara awalnya memproduksi tank T-62 Uni Soviet di bawah lisensi sebelum merambah ke turunan desain lokal.
Kemudian muncul tank Pokpung Ho, yang diperkenalkan pada awal tahun 2000-an, menandai lompatan signifikan dalam teknologi lapis baja dalam negeri.
Juga penggunaan kanon utama 125 mm, kontrol tembakan canggih, dan integrasi lapis baja komposit, termasuk lapis baja reaktif turret dan penerima peringatan laser.
Inovasi ini mengikuti kunjungan kepemimpinan Korea Utara ke pabrik tank Uralvagonzavod Rusia, yang memicu desas-desus tentang pengaruh Rusia pada kendaraan tersebut, terutama dari kelas tank T-90A.
Saat ini diperkirakan Korea Utara memiliki 500 unit Pokpung Ho/M2002. Sementara untuk tank baru M2020 belum diketahui jumlahnya dan masih tetap misteri.
-RBS-