AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Saab mengumumkan kabar bahagianya. Hari ini Kepala Pilot Uji Saab untuk jet tempur Gripen, Marcus Wandt, telah dinyatakan akan berpartisipasi dalam penerbangan luar angkasa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
“Kami sangat senang untuk Marcus dan tentunya sangat bangga bahwa seorang karyawan Saab akan menjadi orang Swedia berikutnya di luar angkasa. Ini menunjukkan kemampuan kami untuk menarik karyawan berbakat ke Saab. Ini penting untuk industri Swedia dan inovasi Swedia,” kata Micael Johansson, Presiden dan CEO Saab.
Pada November 2022, Marcus Wandt telah terpilih sebagai anggota cadangan astronot Badan Antariksa Eropa (ESA).
“Rasanya luar biasa dan saya sangat bangga menjadi astronot Swedia berikutnya di luar angkasa. Sebagai pilot Gripen di Saab, saya terbiasa terbang dengan kecepatan sangat tinggi dan mendorong batas kemampuan saya. Saya berharap dapat membawa pengalaman ini ke luar angkasa,” kata Wandt, dikutip dalam siaran pers Saab.
Saab adalah kontributor terbesar dari sektor bisnis Swedia untuk penerbangan luar angkasa ini.
Saab selama bertahun-tahun mendukung sejumlah besar proyek penelitian dan pengembangan Swedia.
Dengan fokus pada inovasi dan teknologi canggih, Saab ingin berkontribusi untuk menjaga Swedia dan industri Swedia tetap terdepan, bahkan di dalam area luar angkasa.
Awalnya sebagai astronot cadangan
Pada 25 November 2022, Airspace Review memberitakan bahwa Kepala Pilot Uji Saab Gripen NG Marcus Wandt terpilih menjadi salah satu dari 17 kandidat astronot generasi mendatang Eropa.
Hal itu diumumkan langsung oleh Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) dua hari sebelumnya.
ESA mengatakan, jumlah pendaftar yang diseleksi untuk astronot Eropa ini mencapai 22.500 peserta.
Ketujuh belas kandidat astronot ESA yang terpilih berasal dari Perancis, Spanyol, Inggris, Italia, Belgia, Austria, Jerman, Swiss, Ceko, Polandia, dan Swedia.
Bersama dengan Wandt, terpilih juga pilot Gripen Angkatan Udara Ceko Aleš Svoboda. Keduanya menjadi anggota astronot cadangan ESA.
Wandt, kelahiran 1980, lulus dari Sekolah Menengah Sundsta-Älvkullen pada tahun 1999.
Ia mengaku sejak kecil sudah menyukai dunia antariksa.
Di Saab ia adalah pilot yang menerbangkan perdana pesawat terbaru Gripen E yang kini telah diekspor ke Brasil.
Baca: Gripen NG dimatikan oleh F-35 bukan di udara, tapi di tender kontrak
Wandt memulai studinya tahun 2000 di Chalmers University of Technology di Gothenburg, Swedia.
Ia mempelajari elektronik dan kecerdasan buatan serta teknologi komunikasi dan teknik luar angkasa dasar.
Setahun kemudian, 2001, ia kuliah di University West di Trollhättan, Swedia untuk mempelajari pemrograman berorientasi objek dan rekayasa serta desain situs web.
Dia juga terdaftar dalam pelatihan medis untuk insinyur kerja sama Universitas Teknologi Chalmers dan Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska.
Tahun 2003 Wandt bergabung dengan Akademi Militer Karlberg di Stockholm, Swedia. Hingga tahun 2005 ia menerima pelatihan kepemimpinan dan mengikuti program perwira militer.
Pada tahun 2004, Wandt bergabung dengan Sekolah Pelatihan Terbang Angkatan Udara Swedia.
Pelatihan terbang dasar ia jalani yang diselesaikan dalam setahun hingga 2005. Setelah itu pendidikan sebagai pilot pesawat tempur dijalaninya setahun kemudian.
Baca: Brasil Beli 100 Rudal MBDA Meteor Sebagai Senjata Penggebuk Gripen NG
Di tahun 2007, Marcus Wandt menerima gelar master di bidang teknik listrik.
Tahun 2011 ia menjalani Pendidikan di Sekolah Komandan Operasi Udara Angkatan Udara Swedia dan dilatih menjadi Kapten di Akademi Militer Halmstad.
Dari 2013 hingga 2014, Wandt mengikuti Pendidikan di Sekolah Top Gun Angkatan Laut AS di Stasiun Udara Angkatan Laut Patuxent River, AS dan lulus dengan nilai terbaik di kelasnya sebagai pilot uji eksperimental.
Wandt juga menjadi Komandan Skadron dan Komandan Wing Terbang di Sekolah Komandan Operasi Angkatan Udara Swedia.
Dia berbicara bahasa Swedia dan Inggris dengan fasih.
-Poetra-