AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turkish Aerospace Industries (TUSAS) sukses melakukan penerbangan pertama Jet Latih HurJet rancangannya pada Selasa pagi, 25 April 2023.
Penerbangan perdananya ini sempat mengalami penundaan dari jadwal yang ditentukan sebelumnya yakni pada 18 Maret 2023.
Hurjet atau singkatan dari Hurkus Jet (Burung Bebas) ini dikembangkan dalam dua varian yakni versi Latih Lanjut (AJT) dan versi Ringan/Tempur Ringan (LAA).
HurJet AJT akan digunakan sebagai transisi pilot sebelum menerbangkan jet tempur generasi ke-5 seperti Lockheed Martin F-35 Lightning ll maupun TUSAS TF-X.
Sedangkan HurJet LAA (Hurjet-C) akan digunakan sebagai pesawat CAS (Close Air Support) yang saat ini dilakukan oleh jet Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon Angkatan udara Turkiye .
Mengenai kinerjanya, HurJet digambarkan memiliki kecepatan maksimum 1,4 Mach, ketinggian terbang hingga 13.700 m, dan jangkauan jangkauan 2.592 km.
Kokpit HurJet mengadopsi layar tunggal besar multifungsi terintegrasi modular (OMIM), di mana pilot dapat melihat tampilan sensor video, peta digital, dan fitur multifungsi cerdas lainnya.
Prototipe HurJet dibekali mesin turbofan afterburning General Electric F404-GE-102 berdaya 79 kN. Mesin serupa digunakan juga pada jet latih KAI T-50 dan Boeing T-7A.
Ditargetkan pesawat versi produksi pertama akan diserahkan kepada Komando Angkatan Udara Turkiye pada tahun 2025.
-RBS-