AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui proposal program modernisasi (upgrade) jet tempur F-16 Turki.
Persetujuan dikeluarkan setelah Pemerintah Turki menyetujui masuknya Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO beberapa waktu lalu.
Pesawat F-16 Turki akan mendapatkan pemutakhiran perangkat lunak avionik berupa Operational Flight Program (OFP) dengan kemampuan Automatic Ground Collision Avoidance System (AGCAS).
Sementara modifikasi perangkat keras pesawat tersebut akan memungkinkan integrasi dari Peningkatan Sistem Distribusi Informasi Multifungsi Blok II (MIDS BU II), yang akan diperoleh secara terpisah.
Kesepakatan potensial program ini ditaksir menelan biaya hingga 259 juta USD.
Sebelumnya, Turki menahan masuknya Finlandia menjadi anggota NATO dan AS pun menahan proposal upgrade F-16 Turki yang diajukan Ankara.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) di lamannya menulis, penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan interoperabilitas Turki dengan NATO serta memastikan keselamatan penerbangan untuk pesawat F-16 Turki yang ada.
Bertindak selaku kontraktor program ini adalah Lockheed Martin Aeronautics Company of Fort Worth, TX.
Seperti Airspace Review beritakan sebelumnya, Turki mengajukan peningkatan sekitar 80 F-16 lamanya kepada Washington.
Turki juga berkeinginan untuk membeli 40 jet tempur F-16 Viper sebagai pengganti dikeluarkannya Ankara dari Program F-35 akibat membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
-Poetra-