AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet-jet tempur Su-34 dan Su-35 Angkatan Dirgantara Rusia menjatuhkan hingga 20 bom berpemandu ke Ukraina setiap harinya.
Juru Bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat mengatakan, pesawat-pesawat tempur Rusia tersebut melepaskan bom dari jarak jauh dengan kecepatan tinggi.
Mereka terbang di luar jangkauan sistem pertahanan udara Ukraina, lanjut Ihnat dikutip media Ukraina.
Ihnat mengakui, serangan-serangan tersebut merupakan ancaman bagi negaranya.
“Ini adalah ancaman bagi kami dan kami harus segera menanggapinya,” ujar dia.
Bulan lalu, komando Angkatan Udara Ukraina mengumumkan bahwa Moskow telah menyerang Oblast Sumy timur laut Ukraina dengan 11 bom berpemandu.
Sebuah bom udara FAB-500 yang tidak meledak ditemukan di Donetsk pada 12 Maret. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia menggunakan bom luncur presisi tinggi yang baru, kata pejabat Ukraina.
Pada bulan Januari, gambar yang tampak seperti bom FAB-500M-62 juga tersebar di media sosial.
Bom tersebut, dengan kit sayap yang tidak diketahui, dilaporkan dimuat ke jet tempur Su-34 Fullback Rusia.
Ihnat mengatakan, Militer Ukraina masih kekurangan peralatan untuk secara efektif menanggapi ancaman bom berpemandu Rusia.
Ukraina, ujarnya, memerlukan sistem pertahanan udara Patriot dan pesawat tempur canggih untuk menjauhkan jet-jet tempur Rusia yang membawa bom.
“Untuk mendorong jet-jet itu lebih jauh dari perbatasan kita, kita membutuhkan sistem pertahanan udara jarak jauh seperti Patriot, serta jet tempur multiguna modern,” pungkas Ihnat.
-JDN-