AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebelumnya, Airspace Review telah mengulas kendaraan tempur (ranpur) ARA Mk.2 MRAP buatan Proforce Limited. Kali ini dilanjutkan dengan Ezugwu MRAP juga dari Nigeria.
Ranpur Ezugwu MRAP (Mine Resistance and Ambush Protected) pertama kali diluncurkan pada September 2019. Kendaraan ini dibangun oleh DICON (Defence Industries Corporation of Nigeria) bekerja sama dengan Command Engineering Depot (CED).
Awalnya, Angkatan Darat Nigeria memesan 28 unit varian pertama dari Ezugwu MRAP, yang diumumkan pada November 2019.
Generasi pertama Ezugwu MRAP memiliki kaca depan yang sangat landai, namun desain ini diganti dengan kaca depan model tegak untuk visibilitas lebih baik. Termasuk turret ganda diganti menjadi turret tunggal.
Keberadaan versi baru ini dipublikasikan pada Januari 2021, bersamaan dengan pengumuman pemesanan 52 unit tambahan.
Varian baru Ezugwu MRAP selain menawarkan versi 4X4 tersedia juga dengan konfigurasi berpenggerak 6X6 dengan dimensi yang lebih panjang.
Versi Angkut Pasukan (APC) berpenggerak 4X4 dapat menampung 12 pasukan termasuk pengemudi dan komandan.
Kendaraan dilengkapi dengan sistem suspensi independen dan ditenagai oleh mesin turbodiesel WD615 buatan China.
Ezugwu MRAP tahan terhadap tembakan senjata ringan hingga kaliber 7,62 mm. Lambungnya dapat menahan ledakan TNT sekuat 7 kg sementara setiap rodanya dapat menahan ledakan hingga 12 kg TNT.
Di atas atapnya tersedia turret atau kubah bersenjata berawak berputar 360 derajat yang dapat dipasangi senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Dilaporkan, Ezugwu MRAP telah teruji perang, digunakan Angkatan Darat Nigeria melawan pemberontak Boko Haram dan ISWAP (Islamic State-West Africa Province).
-RBS-