AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 14 Januari 2023, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa selain pertempuran sengit untuk menguasai kota Soledar di wilayah Donetsk di Ukraina timur, Rusia juga memokuskan upaya ofensifnya di front Bakhmut serta serentak menyerang front Lyman, Avdiivka, dan Novopavlivka.
Disebutkan, Rusia belum melepaskan niatnya untuk mengambil kendali penuh atas wilayah Donetsk. Untuk tujuan ini, mereka memokuskan upaya utama mereka pada penyerangan di front Bakhmut.
Sementara itu, pertarungan sengit memperebutkan Soledar sedang berlangsung. Tentara Ukraina menghalau serangan musuh dan mereka enderita kerugian besar,” seperti diberikatan Military Cognizance (15/1).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa situasi di Soledar sangat sulit dan kota itu adalah salah satu front “paling berdarah” saat ini. Namun, dia menegaskan, tentara Ukraina akan terus bertahan.
Menurut militer Ukraina, Rusia juga melakukan serangan di front Lyman, Avdiivka, dan Novopavlivka.
“Mereka berusaha meningkatkan posisi taktis mereka di lini depan Kupiansk, sembari juga bertahan di lini depan Zaporizhzhia dan Kherson,” tambah pernyataan itu.
Militer Ukraina menyebut, pada 14 Januari, secara total Rusia meluncurkan sekitar 28-33 rudal jelajah dari laut dan udara. Selain itu, melakukan 50 serangan dengan beberapa peluncur roket.
Diklaim oleh Ukraina, sebanyak 21 rudal berhasil ditembak jatuh oleh unit Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina.
Diungkapkan, tidak ada perubahan signifikan di front Volyn, Polissia, Sivershchyna, dan Slobozhanshchyna, di mana tidak ada kelompok penyerang Rusia.
Dilain pihak, Ukraina telah menuduh Belarusia terus berpartisipasi dalam kampanye militer Rusia di Ukraina, membuka wilayah darat dan udaranya untuk memungkinkan Rusia melakukan serangan, serta menyediakan amunisi dan sumber daya logistik.
-RBS–