68 orang meninggal dalam kecelakaan ATR 72-500 Yeti Airlines di Nepal

ATR 72-500 9N-ANC_wikimediaWikimedia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jumlah korban meninggal dunia akibat jatuhnya pesawat ATR 72-500 milik Yeti Airlines di Nepal (15/1) saat ini dilaporkan telah berjumlah 68 orang.

Diberitakan Reuters, ratusan petugas penyelamat telah menyisir area lereng bukit di wilayah Pokhara, tempat yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut pada hari Minggu.

Pesawat tersebut diketahui membawa 72 orang di dalamnya, terdiri dari 68 penumpang dan 4 awak pesawat.

Kecelakaan tersebut tercatat sebagai kecelakaan udara yang terburuk dan paling mematikan dalam 30 tahun di Nepal.

Tayangan televisi lokal memperlihatkan para petugas penyelamat melakukan pencarian di sekitar puing pesawat yang hancur.

Beberapa bagian tanah di dekat lokasi jatuhnya pesawat tersebut terlihat hangus dan masih ada api yang menyala.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal menyebut, pesawat ATR 72-500 Yeti Airlines sempat melakukan kontak dengan Bandara Pokhara dari Seti George pada Minggu pagi sekitar pukul 10.50 waktu setempat.

“Kemudian pesawat jatuh,” sebut Otoritas Penerbangan Sipil Nepal dalam pernyataannya.

Jatuhnya pesawat Yeti Airlines itu, menurut database Jaringan Keselamatan Penerbangan, merupakan kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak tahun 1992 silam.

Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Sebuah rekaman amatir memperlihatkan detik-detik terakhir sebelum pesawat Yeti Airlines jatuh menghantam tebing. Pesawat itu miring ke kanan dan meluncur jatuh. Pada saat kecelkaan, cuaca tergolong cerah.

Menteri Keuangan Nepal Bishnu Paudel menyatakan, pemerintah Nepal telah membentuk sebuah khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat. Tim khusus ini diharapkan dapat memberikan laporannya dalam 45 hari ke depan.

Badan Penyelidik Kecelakaan udara Prancis, BEA, telah menyatakan akan berpartisipasi dalam penyelidikan dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

Sementara itu berdasarkan catatan Flightradar24, Yeti Airlines nomor penerbangan 691 berangkat dari Kathmandu pada 04:47 UTC.

Penerima Flightradar24 mengumpulkan data posisi dari pesawat hingga pukul 5:05 UTC. Sinyal terakhir diterima dari pesawat pada pukul 5:12 UTC di ketinggian 2875 ft AMSL. Ketinggian Bandara Pokhara sekitar 2.700 kaki AMSL.

Sepanjang penerbangan, transponder pada 9N-ANC mengirimkan data ketinggian dan kecepatan yang salah.

Penerbangan berhenti mengirimkan data posisi 7 menit sebelum data terakhir dari pesawat diterima. Pesawat terus mengirimkan data ketinggian, kecepatan, dan perpanjangan Mode S hingga pukul 5:12 UTC.

Flightradar24 mengunduh dan memproses data ADS-B granular (beberapa frame per detik) untuk lebih memahami data penerbangan.

Pemberitaan lainnya menyebutkan, salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat ATR 72-500 Yeti Airlines diketahui adalah seorang travel blogger asal Rusia bernama Elena Banduro (33).

Sebelum kecelakaan terjadi, ia mengunggah foto selfie-nya di pesawat tersebut dengan menuliskan kata-kata “Go to Nepal”.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *