AIRSPACE REVIEW (airspace-review.coom) – Korea Utara (Korut) kembali memainkan drone-nya untuk menembus wilayah udara Korea Selatan (Korsel) yang menjadi seteru abadinya, setelah peristiwa terakhir terjadi tahun 2017 lalu.
Kali ini lima drone Korut terdeteksi masuk ke wilayah udara Korsel pada hari Senin (26/12), pukul 10.30 waktu Seoul.
Kawanan drone itu masuk ke wilayah Korsel dan kemudian melakukan penerbangan provokatif, lapor Yonhap.
Menanggapi hal itu Angkatan Bersenjata Korsel segera mengerahkan pesawat tempur dan helikopter serangnya untuk melakukan tindakan yang diperlukan.
Kawanan tamu tak diundang dari Pyongyang terlihat oleh militer Korsel di daerah perbatasan Provinsi Gyeonggi.
Mereka melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea.
Drone Korut terbang melintasi wilayah Gimpo, Pulau Ganghwa, dan Paju, kata pejabat militer Korea Selatan, tulis AP.
Salah satu dari lima drone bahkan melakukan penerbangan terjauh hingga bagian utara wilayah ibu kota Korea Selatan.
Helikopter tempur Korsel menembakkan 100 peluru. Namun tidak disebutkan apakah tembakannya berhasil menjatuhkan drone atau tidak.
ROKAF juga meluncurkan pesawat tempur ringan KA-1 yang dilengkapi dengan roket 70 mm dan pod senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Namun sayang, satu pesawat tersebut jatuh. Beruntung kedua pilot berhasil melontarkan diri dan kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Insiden pada hari Senin terjadi di tengah ketegangan yang sudah meningkat di Semenanjung Korea.
Belum ada update data terbaru mengenai penyergapan lima drone Korut oleh militer Korsel tersebut.
Sebelumnya pada hari Jumat, Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM), sebagai tanggapan nyata terhadap latihan militer bersama yang dilakukan oleh Korsel dan AS.
Kita tunggu kabar berikutnya.
-JDN-