AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Mali baru menerima drone intai serang Baykar Bayraktar TB2. Hal ini telah dikonfirmasi oleh perusahaan asal Turkiye tersebut, namun jumlahnya tidak disebutkan.
Sementara negara lainnya yakni Albania, telah resmi memesan Bayraktar TB2. Hal ini dikatakan CEO Baykar Haluk Bayraktar melalui akun media sosialnya pada 20 Desember 2022.
Sebuah perjanjian telah ditandatangani antara Presiden Albania Edi Rama dan Haluk Bayraktar untuk pembelian tiga unit TB2.
Bayraktar TB2 adalah drone jenis MALE (medium-altitude long-endurance) yang didapuk untuk menjalankan misi pengintaian, pengawasan, dan serangan terhadap sasaran di darat.
Mengenai spesifikasinya TB2 berdimensi panjang 6,5 m dan rentang sayap 12 m. Memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 700 kg dan mampu membawa muatan 150 kg.
Sebagai penggeraknya menggunakan sebuah mesin model pusher Rotax-912 dengan daya 100 hp yang dilengkapi dua bilah kitiran.
TB2 memiliki kecepatan maksimum 220 km/jam, ketinggian terbang hingga 7.600 m, dan jangkauan operasi 4.000 km atau durasi 27 jam penerbangan.
Sebagai drone serang, TB dapat dipersenjatai dengan rudal ringan udara ke permukaan OMTAS dan bom pintar MAM-L.
Untuk harga per unitnya, diperkirakan TB2 mencapai 5 hingga 5,5 juta dolar AS, atau sekitar seperenam dari harga drone Reaper buatan AS.
Selain harganya yang ‘miring’, sosok TB2 telah battle proven.
Drone ini meraiyh kesuksesan besar terutama di Perang Armenia-Azerbaijan dan Rusia-Ukraina, membuatnya menjadi incaran banyak negara asing.
-RBS-