96 dari 141 pembom strategis AS mampu membawa senjata nuklir

B-1B _ B-2 _ B-52 _ USAF _ Airspace ReviewUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Saat ini Angkatan Udara AS (USAF) memiliki trisula pembom strategis operasional, yakni B-52 Stratofortress, B-1B Lancer, dan B-2 Spirit.

Masing-masing pesawat dikembangkan oleh Boeing, Rockwell (kini Boeing), dan Northrop Grumman.

USAF sendiri secara signifikan telah mengurangi jumlah pembom strategis miliknya. Yaitu hanya tersisa 76 B-52, 45 B-1B, dan 20 pembom siluman B-2,

Jumlah total pesawat pembom strategis AS ini secara bertahap makin berkurang. Meski demikian, USAF masih memiliki armada pembom yang relatif terbesar di muka bumi di mana jumlahnya lebih kecil dibanding selama Perang Dingin.

Antara tahun 1952 hingga 1962, sebanyak 744 pembom B-52 diproduksi. Pesawat ini terus dimodernisasi, yang akan memperpanjang masa operasinya hingga pertengahan abad ini.

Pesawat dapat membawa 32 ton senjata dan memiliki radius tempur lebih dari 14.000 km, belum termasuk pengisian bahan bakar di udara yang akan menambah jangkauannya.

Dari 744 unit yang diproduksi, sekarang hanya ada 76 pembom yang beroperasi. Salah satunya digunakan untuk menguji rudal hipersonik yang sedang dikembangkan.

Kemudian di akhir 1960-an, untuk menggantikan B-52, perusahaan Rockwell terpilih untuk mengembangkan pesawat supersonik B-1B Lancer, dengan mengadopsi sayap geometri variabel.

Proyek B-1 Lancer sempat dibatalkan oleh Presiden ke-39 Jimmy Carter, tetapi Presiden Ronald Reagan menghidupkan kembali program tersebut segera setelah pelantikannya.

Akhirnya empat prototipe B-1A dan seratus B-1B dibangun. Sekarang hanya ada 45 pembom B-1B yang dikenal juga sebagai Bone.

Kemungkinan besar seluruh B-1B akan ditinggalkan saat pembom siluman B-21 Raider yang sedang dikembangkan Northrop Grumman mulai berdinas kelak.

Sebagai pembom tercanggih milik AS saat ini adalah B-2 Spirit yang disebut-sebut sebagai pesawat militer termahal dalam sejarah aviasi, seperti diungkapkan situs Gagadget (16/12).

Biaya pembom ini pada tahun 1998 adalah sekitar 2,1 miliar dolar AS, yang sudah termasuk biaya pengembangannya.

Tak mengherankan bila hanya 21 unit yang diproduksi (sebuah di antaranya hancur karena musibah).

Semula USAF akan mengakuisi 132 pesawat, tetapi akhirnya menyerah. Selain biaya yang mahal, alasan lainnya adalah runtuhnya Uni Soviet. Program tersebut akhirnya dihentikan oleh Kongres pada awal 1990-an.

Bila digabungkan, jumlah trisula pembom strategis USAF saat ini sebanyak 141 unit di mana , dengan 96 di antaranya dapat membawa senjata nuklir.

Meskipun telah berkurang banyak, kehadiran ketiganya tetap menjadi penggentar yang menakutkan bagi lawannya.

-RBS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *