Pembaruan sistem pengisian bahan bakar yang bermasalah pada KC-46 ditunda hingga 2025

Boom pada tanker KC-46 PegasusUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pembaruan sistem pengisian bahan bakar yang bermasalah pada pesawat tanker Boeing KC-46 Pegasus akan ditunda hingga tahun 2025.

Perangkat yang disebut Remote Vision System (RVS) 2.0 itu berfungsi untuk mengoperasikan boom pengisian bahan bakar pesawat.

Penundaan hingga 19 bulan ke depan diakibatkan karena masalah rantai pasokan yang luas dalam perekonomian, meskipun masalah RVS sudah ada jauh sebelum masalah rantai pasokan mengemuka dalam pandemi COVID-19, ungkap Angkatan Udara AS (USAF).

“Pangkalan industri pertahanan kami terus menghadapi masalah rantai pasokan dan kami melihat efek dalam jadwal akuisisi sistem yang kompleks secara teknis,” ujar Andrew P. Hunter, Asisten Menteri Angkatan Udara untuk Akuisisi, Teknologi, dan Logistik menjelaskan masalah penundaan tersebut.

Sistem operasi boom pada KC-46 ini mengalami sejumlah masalah sejak pesawat diterima USAF pada tahun 2019.

KC-46 baru-baru ini diizinkan untuk ditempatkan di seluruh dunia, termasuk misi tempur. Hal ini dikatakan Jenderal Mike Minihan, Panglima Komando Mobilitas Udara AS bulan lalu.

Akan tetapi, masalah dengan sistem pengisian bahan bakar sejatinya belum terpecahkan.

Permasalahan sistem ini muncul dari pengaturan yang kompleks dan tidak konvensional.

Seperti diberitakan Air & Space Forces Magazine, operator boom KC-46 ditempatkan di bagian depan pesawat.

Dari tempat tersebut operator mengoperasikan pipa pengisian bahan bakar teleskopik yang kaku melalui serangkaian layar video yang yang dipasok oleh kamera di sekitar pesawat.

Cara ini menggantikan metode lama dari operator boom yang hanya melihat keluar dari bagian belakang pesawat melalui jendela.

Namun pengaturan tampilan KC-46 atau RVS tersebut, menjadi gelap dalam kondisi tertentu, seperti saat berada di bawah sinar matahari langsung.

Terkadang hal itu menyebabkan masalah dengan persepsi kedalaman operator.

Kondisi seperti ini terntu berbahaya di mana bisa terjadi tumbukan secara tidak sengaja di saat pengisian bahan bakar.

Terlebih ketika pada pengisian bahan bakar kepada pesawat tempur siluman di mana goresan dapat merusak lapisan kulit pesawat yang digunakan untuk menyembunyikan pesawat dari tangkapan radar.

Pada tahun 2020, Boeing dan Angkatan Udara sepakat untuk memperbaiki masalah tersebut.

Solusinya dikenal sebagai RVS 2.0 dan mencakup peningkatan pada resolusi layar.

Tetapi RVS 2.0 pada dasarnya hanya memperbaiki masalah serius yang dibuat oleh sistem baru.

Ini akan dimasukkan ke pesawat baru dan dipasang ke model yang ada dan seharusnya beroperasi pada 2024.

Sekarang, Angkatan Udara mengatakan bahwa sistem ini tidak akan siap sampai akhir 2025, meskipun harapannya mendapatkan solusi lebih cepat dari itu.

“Kami akan terus memeriksa kemungkinan peluang untuk mempercepat jadwal untuk membawa peningkatan kemampuan operasional ini ke armada kapal tanker,” kata Hunter.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *