AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Melalui akun Twitter-nya, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Lind mengumumkan bahwa Swedia mengevaluasi kemungkinan untuk menyediakan Archer self-propelled howitzer (SPH) 155 mm, sistem rudal pertahanan udara portabel RBS 70, dan peralatan militer lainnya ke Ukraina.
Diketahui, sejak awal perang di Ukraina, Swedia telah memberi Ukraina 10.000 senjata antitank ringan AT4, lalu 5.000 helm M90, dan 5.000 rompi antipeluru model 12.
Termasuk juga 135.000 ransum lapangan, sejumlah rudal antitank Robot 17 (versi Swedia dari AGM-114 Hellfire), dan senapan anti material Barrett M82 lengkap dengan amunisinya.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2022, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengumumkan bantuan militer baru sebesar 46,75 juta dolar ke Ukraina selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Stockholm.
Perdana menteri Swedia tidak memberikan rincian bantuan militer ke Ukraina tetapi mengatakan itu akan serupa dengan bantuan sebelumnya termasuk senjata anti tank, peralatan pelindung pribadi, dan peralatan pembersihan ranjau.
Mengutip Army Recognition, selama konferensi pers, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta Swedia untuk menyediakan negara itu dengan senjata seperti howitzer (SPH) dan munisinya.
Mengenai Archer 155 SPH, sistem artileri medan ini menggunakan basis kendaraan bongsor segala medan artikulasi Volvo A30D berpenggerak 6X6.
Howitzernya (155 mm kaliber 52) dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan BAE Systems, menggunakan desain sistem cradle dan recoil dari howitzer model tarik FH 77B.
Howitzernya dilengkapi dengan sistem kendali tembakan terkomputerisasi, sistem peletakan dan navigasi inersia, dan muzzle velocity radar.
Dalam sebuah misi tempurnya, Archer 155 SPH dapat membawa 20 proyektil 155 mm dalam magasin otomatis penuh dan 20 proyektil tambahan untuk reload.
Meriam Archer memiliki jangkauan tembak maksimum 40 km dengan amunisikonvensional dan 60 km dengan amunisi berpemandu presisi termasuk Excalibur.
Excalibur (XM982, M982, dan M982A1) adalah proyektil artileri jarak jauh berpemandu Global Positioning System (GPS) yang digunakan sebagai amunisi presisi artileri meriam.
Dari segi mobilitasnya, Archer 155 SPH dapat berlari dengan kecepatan maksimal 70 km/jam dengan jangkauan operasi sejauh 500 km.
Prototipe pertama Archer 155 SPH selesai dibangun pada 2010 dan mulai resmi beroperasi dengan tentara Swedia pada Februari 2016.
-RBS-