Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Bersenjata Jerman pada hari Senin (19/9) mengonfirmasi bahwa mereka akan memasok setidaknya dua lagi peluncur roket Mars II (M270 MLRS) dan 50 kendaraan lapis baja Dingo 2 untuk militer Ukraina.

Menurut tweet dari Kementerian Pertahanan Jerman, selain dua Mars ll dan 50 unit Dingo 2, proyek pelatihan di Jerman akan ditambahkan mulai akhir September ini.

Mengenai Dingo 2, merupakan kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) yang yang didasarkan pada sasis Mercedes-Benz Unimog 5000.

Proyeknya dikenal sebagai ATF (Allschutz-Transport-Fahrzeug) yang berarti kendaraan transportasi yang dilindungi penuh.

Tergolong sebagai MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected), Dingo 2 dirancang khusus untuk menghadapi ranjau dan bahan peledak improvisasi (IED) dengan lambung berbentuk huruf V.

Bodinya sanggup menahan gempuran peluru senapan serbu dan tahan terhadap tumbukkan serpihan cangkang munisi artileri.

Kendaraan ini menawarkan perlindungan NBC kolektif integral, navigasi GPS, kamera pandangan belakang, sistem pengereman anti-lock (ABS), dan radio dan sistem komunikasi internal.

Prototipe pertama yang disebut Dingo 1 selesai pada tahun 1995 dan mulai beroperasi tahun 2000 untuk Angkatan Darat Jerman.

Nama Dingo 2 sendiri mulai digunakan pada akhir 2004, dimana kendaraan telah mengalami peningkatan terutama volume internalnya.

Untuk spesifikasinya, Dingo 2 memiliki bobot kisaran 8,8 – 11,9 ton. Panjangnya 5,45 m (versi pendek) dan 6,08 m (versi panjang), lebar 2,3 m dan tinggi .2,5 m.

Varian pendek diawaki lima prajurit, sedang versi panjang membawa delapan pasukan.

Dingo 2 ditenagai mesin diesel, mampu berlari maksimum 90 km/jam, dengan jangkauan operasi mencapai 1.000 km.

Selain digunakan oleh Jerman, keluarga Dingo digunakan juga oleh militer Belgia, Luksemburg, Austria, Republik Ceko, Norwegia, Pakistan, Irak Qatar.

-RBS-