AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat dan sekutunya telah mensponsori pelatihan pasukan Ukraina yang berhasil menenggelamkan kapal angkatan laut Rusia pada bulan Juni lalu menggunakan rudal antikapal Harpoon.
Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Akuisisi dan Pemeliharaan Bill LaPlante.
Berbicara pada Konferensi Berita Pertahanan, LaPlante mengatakan bahwa senjata buatan Boeing itu diambil dari kapal sekutu dan dimodifikasi untuk menembak dari truk flatbed.
“Kami mengeluarkannya dari kapal, meletakkannya di beberapa truk flatbed, menempatkan Harpoon, modul di truk flatbed, dan kemudian truk flatbed yang berbeda untuk sumber listrik, menghubungkan kabel di antara itu, ternyata dapat diekspor,” ujar LaPlante dikutip Defense One.
LaPlante menambahkan, pasukan Ukraina dilatih selama akhir pekan Memorial Day di AS dan minggu berikutnya dua kapal Rusia berhasil ditenggelamkan dengan Harpoon.
Namun pernyataan LaPlante ini diklarifikasi oleh salah satu stafnya yang menyatakan bahwa bukan berarti orang Ukraina dilatih di AS. Melainkan, dilatih saat “Memorial Day weekend” di mana orang-orang Ukraina dilatih.
Velatihan itu sendiri dilaksanakan oleh vendor.
LaPlante tidak menyebutkan negara mana yang memberikan senjata itu ke Ukraina. Namun, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengungkapkan pada bulan Juni bahwa Denmark telah berkomitmen untuk menyediakan rudal Harpoon ke Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan pada 17 Juni bahwa mereka menyerang kapal tunda Rusia di Laut Hitam dengan dua rudal Harpoon.
Intelijen Inggris mengonfirmasi tenggelamnya kapal tersebut, dengan mengatakan pihaknya mencoba mengirimkan senjata dan pasukan tambahan ke wilayah strategis Ukraina.
Pada awal Juli, seorang pejabat Pentagon berpendapat bahwa tenggelamnya kapal Rusia tersebut membantu Kyiv untuk mendapatkan kembali kendali atas Pulau Ular.
-Jaden-