AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Utara baru saja sukses melakukan uji coba peluncuran perdana rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya pada 24 Maret 2022.
Rudal bernama Hwasong-17 ini pertama kali diperkenalkan kepada publik saat mengikuti parade militer memperingati 75 tahun berdirinya Partai Buruh Korea (WPK).
Dilaporkan, Hwasong-17 sendiri mulai resmi berdinas untuk Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea pada 2020 dengan jumlah yang tidak diketahui.
Rudal yang dijuluki ‘monster’ ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 24-26 m, diameter antara 2,4-2,9 m, dengan bobot kisaran 80.000–150.000 kg.
Rudal dibekali hulu ledak multi atau dikenal sebagai multiple independent targetable reentry vehicle (MIRV) dengan muatan peledak konvensional dan nuklir.
MIRV ini bermuatan rudal balistik exoatmospheric yang berisi tiga atau empat hulu ledak, masing-masing mampu diarahkan untuk mencapai target berbeda.
Hwasong-17 didorong menggunakan empat motor roket tipe RD-250 (tahap pertama) dengan menggunakan bahan bakar cair.
Rudal ini dapat menjangkau sasaran sejauh 13.000 km, artinya Hwasong-17 mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Untuk mengangkut ICBM raksasa ini digunakan kendaraan erektor peluncur (TEL) dengan 11 poros (22 roda) buatan sendiri.
Hwasong-17 yang diluncurkan 24 Maret kemarin, mencapai puncak ketinggian vertikal 6.248 km dan perpindahan horizontal 1.090 km dengan total waktu penerbangan 4.052 detik,
Uji peluncuran Hwasong-17 dilakukan dari fasilitas rudal Sil-li, dekat Bandara Internasional Pyongyang.
Peluncuran dihadiri dan dikomandoi langsung oleh Sekretaris Jenderal WPK Kim Jong-un.
Dalam kesempatan tersebut, Kim Jong-un menekankan pengembangan rudal sebagai simbol kekuatan Juche Sasang (Juche Thought) dan hasil kemandirian Korea Utara.
-RBS-