AIRSPACE REVIEW – Perusahaan rintisan China, Air White Whale, tengah mengembangkan drone kargo, W5000, seukuran pesawat turboprop regional ATR 42. Pesawat ini diperkirakan akan memasuki pasar pada tahun 2026.
Drone W5000 dirancang memiliki panjang 21,9 m, tinggi 7,51 m, dan lebar sayap 22,7 m. Pesawat tak berawak ini ditenagai oleh dua mesin turboprop dan akan membutuhkan landasan pacu sekitar 1.200 m saat terisi penuh.
W500 memiliki ruang kargo berkapasitas 65 meter kubik dengan muatan maksimum lima ton dan berat lepas landas maksimum (MTOW) 10,8 ton.
Pesawat dengan bobot 4,2 ton ini didesain mampu menempuh jarak hingga 1.000 km. Sementara untuk jangkauan maksimumnya mencapai 2.600 km.
Dengan kapasitas muatan 4,2 ton, W5000 termasuk dalam kategori pesawat turboprop kargo kelas medium, sekelas ATR 42 dan Saab 2000.
W5000 mampu terbang secara otonom, tetapi seorang pilot di darat dapat memantau enam hingga tujuh pesawat sekaligus, sehingga biaya awak hanya sepersepuluh dari biaya pesawat berawak dengan spesifikasi yang sama.
Air White Whale menerangkan, biaya per ton-kilometer dapat dikurangi lebih dari empat puluh persen dibandingkan dengan pesawat kargo berawak dengan kapasitas yang sebanding.
Proyek W5000 diluncurkan pada tahun 2021 dan diprakarsai untuk memenuhi kebutuhan logistik di dalam negeri China. (RNS)