Dihantui sanksi AS, tiga negara tinggalkan rencana pembelian Su-35

su-35 di Hmeimim AirbaseValery Sharifulin/TASS

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tiga negara yaitu Aljazair, Mesir, dan Indonesia diberitakan telah meninggalkan rencana pembelian Su-35 dari Rusia.

Ketiga negara telah menolak untuk mengakuisisi pesawat tempur kursi tunggal tersebut di tengah sanksi ekonomi terhadap Rusia yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan oleh Defence Blog, sanksi ekonomi telah menargetkan industri minyak Rusia, pertahanan, barang-barang penggunaan ganda, dan impor teknologi sensitif dari Amerika Serikat, Eropa, dan Israel.

Hal ini menyebabkan terhambatnya impor komponen modern yang diperlukan untuk memproduksi pesawat tempur Su-35.

Meski batal untuk mengakuisisi Su-35, tampaknya Aljazair masih akan meningkatkan kapabilitas Su-30MKA mereka dengan teknologi yang ada pada Su-35 sambil menunggu untuk mendapatkan Su-57 yang lebih canggih.

Su-35 dinilai sebagai jet tempur yang tertinggal dalam hal radar, namun pembelian jet tempur ini oleh negara-negera peminat telah mendapatkan hambatan yang sangat besar dari Amerika Serikat.

Pemerintah Indonesia tidak mengumumkan secara terbuka telah membatalkan pembelian Su-35 yang kontrak pembeliannya telah ditandatangani pada 2018.

Namun, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam jumpa pers dengan media pada 22 Desember 2021 di Jakarta mengatakan, Indonesia dengan berat hati harus meninggalkan rencana pembelian Su-35.

Sebagai gantinya pemerintah Indonesia telah memilih Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *