AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pembuat drone terkemuka asal Turki, Baykar Makina sedang dalam tahap kontrak dengan sekitar 10 negara, kata Chief Technology Officer (CTO) perusahaan, Selçuk Bayraktar, pada hari Rabu (4/8).
Dia berbicara selama KTT Penerbangan dan Antariksa yang diselenggarakan oleh Klub Penerbangan dan Antariksa Universitas Teknik Gebze, demikian diwartakan Daily Sabah.
Perkembangan penjualan kendaraan udara serang tak berawak (UCAV) Bayraktar TB2 (Tactic Block 2) ini ke luar negeri tentunya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan ekspor negara Turki secara signifikan.
Diluar Turki, saat ini drone TB2 telah digunakan oleh militer mancanegara yakni Azerbaijan, Ukraina dan Qatar.
Calon pengguna terdekat TB2 dan telah menandatangani kontrak pembelian adalah Polandia.
Polandia akan menjadi negara anggota NATO pertama yang mengakuisisi drone Turki. Pengiriman pertama (dari 24 unit) akan dilaksanakan tahun 2022.
Sementara negara anggota NATO lainnya yang telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan TB2 yakni Latvia.
Negara lainnya yang tercatat telah melakukan pembicaraan di antaranya adalah Albania, Hungaria, Kazakhstan, Maroko, Serbia, dan Somalia.
Banyak negara yang melirik TB2 karena drone ini telah mendapatkan cap battle proven alias teruji dalam perang. TB2 digunakan secara aktif oleh pasukan Turki di konflik Suriah dan Libya.
Baykar Makina TB2 semakin melambung namanya di dunia internasional saat sukses digunakan dalam perang Nagorno-Karabakh 2020 antara Azerbaijan dengan Armenia.
Kini perusahaan yang dipimpin oleh Selçuk Bayraktar, yang tak lain menantu dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ini telah memproduksi sekurangnya 160 unit sejak 2014.
RBS